You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Apakah Xanthan Gum Aman?

Apakah Xanthan Gum Aman?

x-is-for-xanthan-gumXanthan gum bahan tambahan makanan yang sering kita lihat didalam label makanan. Xanthan ini sudah lama digunakan dalam banyak makanan kemasan. Xanthan gum merupakan karbohidrat yang disekresikan oleh bakteri Xanthomonas campestris yang digunakan sebagai pengental dan menstabilkan bahan dalam makanan kemasan dan makanan yang diolah dengan dipanggang, terutama yang bebas gluten, selain juga digunakan dalam banyak saus dan bumbu.

Xanthan gum terbentuk ketika bakteri Xanthomonas campestris dicampur ke dalam gula yang difermentasi, seperti gula jagung, gula bit, laktosa, gandum, kacang kedelai untuk membentuk zat bergetah. Setelah bakteri berinteraksi dengan gula yang difermentasi, senyawa yang dihasilkan berupa bubuk kering xanthan. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah bahan seperti jagung, gula bit, susu, gandum dan kedelai dapat saja mengandung zat rekayasa (GMO). Dan bagi sebagian orang, gluten pada gandum dapat menimbulkan alergi dan celiac. Jadi bagi orang dengan pola dietnya bebas gluten, sebaiknya menghindari xanthan gum.

Xanthan banyak ditambahkan dalam roti yang dipanggang karena dapat meningkatkan kelekatan granula roti. Banyak ahli gizi dan kesehatan mewanti-wanti akan berbahayanya xanthan jika terlalu banyak dalam makanan. Xanthan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan perut kembung berat dan diare.

Beberapa tahun lalu, harian NY times sempat memberitakan ada bayi meninggal karena ditambahkan xanthan gum dalam formula makanannya yang menyebabkan kerusakan usus. FDA pada akhirnya mengeluarkan pengumuman jika xanthan sangat berbahaya bagi bayi. Kemudian terdapat riset yang dipublikasikan dalam Journalof Pediatrics jika xanthan dapat berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi, terutama pada bayi lahir prematur.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada hewan dan dipublikasikan dalam Proceedings of the Society for Experimental Biology and Medicine, para peneliti menemukan bahwa pola diet yang didalamnya terdapat sekitar 4% xanthan meningkatkan 400% jumlah air dalam usus dan peningkatan ukuran sel usus. Xanthan juga menghambat penyerapan usus dan zat gizi justru diserap di dinding usus lalu ke aliran darah. Studi juga menemukan bahwa xanthan meningkatkan jumlah gula dalam usus, yang merupakan faktor terjadinya ketidakseimbangan mikroba dalam usus.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 1993 dalam British Journal of Nutrition menemukan xanthan yang bertindak sebagai pencahar tetapi juga meningkatkan perut kembung pada pria sehat. Xanthan juga ditemukan dalam pasta gigi dan obat, termasuk pil lepas berkala. Jadi kesimpulannya, lebih baik memilih makanan yang tidak mengandung xanthan.

Sumber : Care2

(ast/pjr)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top