You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Tinggi Badan Dapat Menentukan Kesehatan Seseorang

Tinggi Badan Dapat Menentukan Kesehatan Seseorang

30D391ED00000578-3429114-A_new_study_has_found_taller_people_have_a_lower_risk_for_cardio-a-34_1454457157529Setiap orang pasti ingin memiliki tinggi dan berat badan yang proporsional. Karena tidak hanya dianggap baik untuk kesehatan tapi juga sangat mendukung dalam penampilan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir ketinggian anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia telah meningkat, banyak generasi yang tumbuh melebihi tinggi orang tua mereka disaat dewasa. Sebuah studi baru mengungkapkan seberapa tinggi seseorang dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi kesehatan mereka.
Tinggi badan memiliki dampak penting pada kematian, meningkatkan risiko sejumlah penyakit, terlepas dari massa lemak tubuh dan faktor berpengaruh lainnya. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2, tapi risiko lebih tinggi terkena kanker karena faktor makanan, genetika dan stres.

Profesor Matthias Schulze dari Jerman Institute of Human Nutrition di Potsdam mengatakan: ‘Data epidemiologis menunjukkan bahwa tinggi per 6.5cm dapat menurunkan risiko kematian kardiovaskular sebesar enam persen. “Tapi, angka kematian kanker, sebaliknya, meningkat sebesar empat persen. ‘ orang yang lebih tinggi lebih mungkin didiagnosis dengan kanker payudara dan usus besar serta melanoma.

Profesor Schulze, bersama dengan rekan Profesor Norbert Stefan dan Profesor Hans-Ulrich Haring di Universitas Tübingen, dan Profesor Frank Hu dari Harvard School of Public Health, menduga kenaikan tinggi badan adalah penanda kelebihan gizi dari makanan berkalori tinggi yang kaya protein hewani, pada berbagai tahap pertumbuhan.

Profesor Stefan menambahkan: ‘Dengan demikian, data baru kami menunjukkan bahwa orang-orang tinggi lebih sensitif terhadap insulin dan memiliki kandungan lemak yang lebih rendah di hati, yang dapat menjelaskan risiko lebih rendah untuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2.’

Para penulis mencatat bahwa aktivasi faktor pertumbuhan seperti insulin terkait dengan peningkatan risiko kanker tertentu, khususnya payudara dan kanker usus besar dan melanoma karena pertumbuhan sel secara permanen diaktifkan.

Hasilnya adalah hubungan terbalik dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, tapi hubungan positif dengan risiko kanker.

Secara khusus, dokter harus dibuat lebih sadar akan fakta bahwa orang yang tinggi – meskipun jarang terkena penyakit kardiovaskular atau diabetes tipe 2 tapi memiliki peningkatan risiko kanker, kesimpulan para penulis.

Sumber : Dailymail

(rsh/pjr)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top