Yuk Kenali Kanker Serviks, Supaya Dapat Mencegahnya….

Kanker Serviks merupakan kanker yang kasusnya cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker serviks sebanyak 5.349 orang (12,8%), jumlah ini menempati urutan kedua setelah penderita kanker payudara yang terbanyak yaitu 12.014 orang (28,7%). Seiring perkembangan teknologi kedokteran sebenarnya kanker serviks bisa di deteksi secara dini sehingga bisa disembuhkan pada tahap awal, namun biasanya pada tahanp awal, kanker serviks tidak menimbulkan gejala sehingga banyak penderita yang tidak sadar dan baru menyadari setelah kanker masuk ke stadium lanjut.

Penyebab utama kanker serviks adalah adanya infeksi virus HPV (Human Papiloma Virus) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sehingga sangat disarankan bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual secara aktif untuk rutin melakukan pap smear demi mencegah terjadinya kanker serviks. Selain itu langkah sederahana lainnya untuk mencegah kanker serviks adalah tentunya dengan setia pada satu pasangan, menjaga kebersihan organ kewanitaan, dan menghindari kontak dengan bahan kimia berbahaya seperti dioksin (bahan pemutih yang juga ditemukan pada pembalut biasa yang terbuat dari bahan baku daur ulang). Dioksin ini ditengarai menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan pada organ intim wanita. Bahaya diokasin dalam pembalut sudah diperingatkan sejak tahun 1999 dalam Kongres Tampon Internasional. Dioksin sendiri dalam suhu kamar (27 ^oC) sudah bisa menguap apalagi pada suhu tubuh (36 – 37 ^oC) dan terikat kuat dalam senyawa lemak.

Pengobatan kanker serviks tergantung dari berat ringannya stadium kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) biasanya dilakukan pada tahap stadium lanjut selain itu kemoterapi dan terapi radiasi bisa dilakukan untuk menekan sel kanker.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, cara terbaik mencegah kanker serviks adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual secara tidak aman (free sex), menjaga kebersihan organ intim, rutin melakukan pap smear, dan yang tidak kalah penting adalah menjaga pola makan dengan gizi seimbang akan mempertahankan daya tahan tubuh sehingga tubuh akan terlindungi dari bahaya virus. Jangan lupa gunakan pembalut yang berkualitas baik yaitu yang tidak terbuat dari bahan baku daur ulang sehingga bebas dari senyawa pemutih (klorin/dioksin).

Sumber : Webmd dan YKI

(erl/isn)