Stress dan Gangguan Kesehatan
Stress merupakan kondisi yang hampir semua orang pernah merasakannya ketika berada dalam tekanan. Saat stress umumnya mereka akan merasakan gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut, namun lebih dari itu stress juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mulai dari kesehatan rambut, gigi, kulit, memori dan kemampuan berkonsentrasi bahkan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan fisik dan mental yang di pengaruhi oleh stress.
-
Stress dan Kerontokan Rambut
Secara normal rambut akan mengalami kerontokan sekitar 50-100 helai/hari dan akan diganti dengan rambut yang baru. Saat stress setengah hingga tiga perempat rambut akan rontok, namun ini tidak akan terjadi secara serta merta, mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan setelah mengalami stress. Namun setelah enam hingga delapan bulan kemudian biasanya akan membaik.
-
Penurunan Daya Ingat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stress akan semakin sering mengalami kejadian seperti lupa kunci rumah atau kendaraan. Kondisi ini juga dapat menggangu komunikasi antar sel-sel otak sehingga dapat berpengaruh pada penyimpanan informasi.
-
Stres dan Kesehatan Gigi
Kesehatan gigi juga dapat dipengaruhi oleh kondisi stress. Saat tertekan tanpa sadar antar gigi akan beradu dan sering ditekan , akibatnya akan merusak gigi dan dapat menyebabkan masalah pada sendi temporomandibular (rasa sakit dan kelainan fungsi pada sendi dan otot-otot rahang) dan sakit leher.
-
Menurut American Academy of Dermatology, pikiran dan perasaan saat stress dapat mempengaruhi kesehatan kulit yang menjadi lebih sensitif terhadap iritasi. Stres dapat memperburuk kondisi yang sudah ada termasuk rosacea, psoriasis, dan jerawat, serta dehidrasi kulit, resiko alergen, bakteri, dan sensitive terhadap polutan.
-
Stress dan Penyalahgunaan Zat Berbahaya
Orang yang sudah berhenti ataupun orang berniat ingin berhenti mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan akan kembali mengulanginya lagi saat stress melanda. Yang menarik adalah stress psikososial pada masa kanak-kanak juga dapat meningkatkan risiko dalam penyalahgunaan obat atau alcohol.
-
Stress dan Gangguan Seksualitas
Efek stress pada pria umumnya juga dapat berisiko terjadinya disfungsi ereksi selain diabetes, tekanan darah tinggi dan efek samping obat tertentu. Demikian pula pada wanita, stress berkontribusi pada hilangnya gairah seksual.
-
Para siswa ataupun mahasiswa yang sedang menghadapi ujian ternyata mempengaruhi seberapa baik otak bekerja. Penelitian kecil menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran yang sedang mempersiapkan ujian memiliki tingkat kesulitan memfokuskan perhatian daripada yang lain yang tidak stress. Namun biasanya kemampuan mereka akan kembali normal setelahnya.
-
Stres dan Imunitas
Stres yang berlebihan dan kecemasan dapat menyebabkan penurunan kekebalan sehingga mudah sakit. Para peneliti menemukan hubungan antara stress masa kanak-kanak dengan berkurangnya kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
-
Stress dan Insomnia
Salah satu penyebab Insomnia adalah stress karena menyebabkan beberapa gangguan tidur sepeti tidak bisa tidur, kesulitan untuk tetap tidur dan kualitas tidur yang rendah. Cobalah beberapa akativitas yang mampu manage stress seperti : olahraga teratur, melakukan hobi yang menyenangkan, dan menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai.
(bt)