You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Meluruskan Stigma Buruk Tentang Skizofrenia

Meluruskan Stigma Buruk Tentang Skizofrenia

1504519shutterstock-96229181780x390Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan gangguan serius yang melumpuhkan otak. Seseorang yang didiagnosi skizofrenia sering mengalamidelusi dan halusinasi yang menyebabkan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Gangguan ini juga dapat mengganggu emosi, memori dan kemampuan untuk bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain.

Penyebab pastiskizofrenia hingga saat ini belum jelas. Maka pengobatan yang dapat dilakukan saat iniberfokus pada meringankan gejala gangguan tersebut. Obat antipsikotik, seperti clozapine (Clozaril) dan haloperidol (Haldol), biasanya gerbang pertama untuk orang-orang dengan skizofrenia. Perawatan psikososial, seperti terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (untuk membantu memperbaiki perilaku dan pemikiran) dan rehabilitasi (untuk meningkatkan interaksi sosial) juga membantu pasien dengan skizofrenia yang telah distabilkan dengan obat antipsikotik.

Menurut Linda Stalters, direktur eksekutif dari Schizophrenia and Related Disorders Alliance of America (SARDAA) penderita skizofrenia yang sudah sembuh dapat kembali normal dan menjadi orang yang menyenangkan, bijaksana, memiliki aspirasi dan tujuan hidup. Saat ini ada presepsi yang berkembang dimasyarakat bahwa perubahan perilaku kepribadian ganda merupakan bagian dari gejala skizofrenia, menurut Dr. David Crepaz-Keay dari UK charity the Mental Health Foundation yang sudah mendalami skizofrenia sampai 35 tahun lebih mengatakan kalau tidak ada bukti nyata hubungan antara diagnosis seseorang dengan skizofrenia dengan tindakan kekerasan tetapi sayangnya persepsi terus berlanjut sampai sekarang.

imagesPersepsi negatif tentang orang dengan skizofrenia malah dapat menghambat terapi yang diberikan pada mereka, baik dari sisi pengobatan maupun terapi dukungan sosial.

Dr. Crepaz-Keay dari The Working Foundation at the University of Lancaster in the UK melaporkan banyak orang dengan skizo mendapatkan stigma negatif dari para pekerja dan juga pemilik usaha. Ada kepercayaan umum bahwa orang dengan skizofrenia tidak mampu melakukan hal-hal yangbaik dan mereka dianggap gagal. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa hingga 70% orang dengan skizofrenia mengalami beberapa bentuk diskriminasi yang telah menghambat mereka untuk bekerja.

Menurut Dr. Crepaz-Keay skizofrenia stigma negative tersebut perlu direvisi kembali, karena pada dasarnya ada banyak orang yang terdiagnosa skizofrenia dapat memiliki kehidupan yang bahagia dan produktif.

Sumber : MedicalNewsToday

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top