You Are Here: Home » Nutrisi & Penyakit » Demam… Jangan Disepelekan!! Bisa Jadi Demam Berdarah

Demam… Jangan Disepelekan!! Bisa Jadi Demam Berdarah

DBD yang selalu setia Hadir saat musim Hujan dan Banjir tiba

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue menimbulkan gejala sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih diikuti dengan timbulnya ruam-ruam kadang disertai dengan pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih.

World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 2.5 milyar orang mempunyai risiko terinfeksi dengue, dengan estimasi sebanyak 50 juta kasus infeksi dengue di seluruh dunia tiap tahun. Di Indonesia berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa DBD yang dahulu dikenal hanya sebagai penyakit pada anak-anak, kini banyak ditemukan di semua kelompok umur. Prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok umur 25 – 34 tahun (0.7%) dan terendah pada bayi (0.2%). Tidak terlihat perbedaan prevalensi DBD pada laki-laki dan perempuan.

Pada umumnya gejala yang ditimbulkan dari penyakit demam berdarah adalah demam yang berlangsung 2-7 hari, diiringi dengan penurunan kadar hemoglobin dan trombosit. Penurunan kadar trombosit di bawah 20.000 dapat memicu terjadinya perdarahan yang biasa diawali pada bagian mulut, gusi, hidung, sampai akhirnya terjadi perdarahan di organ dalam.

Kemudian gejala berlanjut ke fase kritis 2-3 hari yang justru biasanya pada fase ini tidak terjadi demam yang membuat penderitanya sering terkecoh mengira ia sudah sembuh, padahal kondisi ini dapat membuat penderitanya menjadi syok dan dapat berakibat kematian bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Pengobatan awal yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, juga dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan bergizi dalam bentuk cair atau lunak seperti : susu, jus buah dan sayuran yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

Source : WHO.int, Mayo Clinic

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top