Care For Lupus, Your Caring Save Lives

Tari – mausehat

Bandung, Sabtu 11 Mei 2013

Bulan Mei tepatnya pada tanggal 10 tiap tahunnya selalu di peringati sebagai Hari Lupus Se-Dunia. Lupus selalu menjadi pusat perhatian banyak kalangan, karena hingga saat ini para ahli belum menemukan penyebab pasti Lupus sehingga belum dapat ditemukan obat yang pas. Berdasarkan data WHO jumlah penderita Lupus di Dunia mencapai 5 juta orang dan 400 ribu diantaranya ada di Indonesia. Lupus disebut juga sebagai Penyakit 1000 wajah, karena gejala penyakit ini menyerupai gejala berbagai penyakit.

Menurut Dr Rachmat Gunadi Wachyudi SpPD-KR (specialist penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung) mengatakan bahwa sampai saat ini belum diketahui secara pasti asal muasal penyebab penyakit Lupus. Ini yang mendasari para dokter mengalami kesulitan dalam menegakkan diagnose Lupus. Waktu yang dibutuhkan untuk diagnose bukan lagi hitungan hari namun bulan bahkan tahunan, waktu paling cepat adalah 3 bulan hingga 1 tahun. Diantara semua penderita Odapus jumlah penderita wanita usia produktif lebih banyak daripada pria yaitu sebanyak 97%.

Hal itu dikatakannya dalam peringatan “World Lupus Day 2013” bertempat di: Aula Graha Sanusi UNPAD, Jl. Dipatiukur 35 Bandung yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Lupus “Syamsi Dhuha Foundation” yang berbasis di Bandung. Acara ini dihadiri ± 500 peserta dan diantaranya adalah para Odapus (sebutan penderita Lupus: Orang Dengan Lupus) Medan, Palembang, Kalimantan, Jawa Timur dan tuan rumah Jawa Barat.

Dian Syarief, ketua SDF (Syamsi Dhuha Foundation) mengajak penderita baru Lupus untuk bergabung dalam komunitas ini untuk berjuang bersama dan saling menguatkan. Dian juga menambahkan, tujuan SDF adalah untuk membantu Odapus berjuang untuk tetap bertahan hidup, karena Odapus harus tergantung dengan obat untuk mengendalikan Lupus. Dian juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk menyediakan Obat yang Murah dan Mudah di dapat. Care For Lupus, Your Caring Save Lives begitu mottonya.

Di tempat yang sama Tjandra Yoga Aditama selaku Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, mengatakan bahwa Kementerian sedang melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk membantu para Odapus khususnya dalam penyediaan obat.

(bt)