Apakah Kadar Vitamin D Rendah Beresiko Kanker Payudara?

Riset tentang vitamin D makin mendapatkan sorotan untuk bidang kanker. Sebuah studi baru di Brazil dilakukan pada 627 wanita yang berusia 45 sampai 75 tahun menemukan wanita dengan tingkat Vitamin D rendah di masa menopause, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Kanker payudara menjadi momok menakutkan bagi para wanita di berbagai belahan dunia. The National Cancer Institute (NCI) mencatat bahwa di Amerika, setidaknya sekitar 12,4% wanita dalam hidupnya pernah didiagnosis kanker payudara. Resiko diagnosa akan meningkat seiring bertambahnya usia, obesitas dan menopause. Riset ini kemudian dipublikasikan dalam the journal Menopause, of the North American Menopause Society (NAMS).

Selama beberapa tahun terakhir ini memang studi tentang Vitamin D dan hubungan dengan kanker payudara sudah dilalukan. Riset sebelumnya yang dikutip oleh medicalnews today awal tahun 2018, menemukan bahwa pada wanita jepang yang memiliki kadar vitamin D tertinggi mempunyai resiko rendah terhadap kanker.

Para wanita dibagi dalam 2 grup: 209 wanita yang didiagnosa kanker payudara, 418 bebas kanker dan sebagai grup kontrol. Semua peserta adalah mereka yang sudah menopause selama 12 bulan. Informasi medis kedua grup itu dibandingkan dan ditemukan bahwa pada wanita yang didiagnosa kanker memiliki kadar serum darah Vitamin D yang lebih rendah atau sangat rendah dibandingkan yang bebas kanker. Sejumlah besar wanita penderita kanker juga memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebihan alias obesitas dibanding yang tanpa kanker. Dengan memperhitungkan beberapa faktor itu diambil kesimpulan bahwa wanita penderita kanker memiliki pengembangan kadar Vitamin D yang rendah. Kesimpulan sementara memungkinkan Vitamin D menghambat proliferasi/pengembangbiakan sel kanker.

Menurut Dr. JoAnn Pinkerton, direktur eksekutif NAMS, walau tingkat literatur manfaat vitamin D belum kuat, namun tingginya kadar vitamin D mempunyai hubungan dengan penurunan resiko kanker payudara. Vitamin D di dapat dari sinar matahari, suplemen Vitamin D3 dan makanan yang mengandung vitamin D misalnya susu, keju.

Sumber : medicalnewstoday

(ast/bt)