You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Yuk Kenali Jenis-Jenis Anemia!

Yuk Kenali Jenis-Jenis Anemia!

anemiaDi Indonesia prevalensi orang terkena anemia terhitung cukup tinggi. “Sebuah survey yang dilakukan Fakultas Kedokteran di beberapa Universitas di Indonesia pada 2012 menemukan 50-63% ibu hamil menderita anemia. Demikian juga dengan 40% wanita usia subur yang tak luput dari anemia.

Anemia terjadi karena tidak cukupnya sel darah merah atau ketika sel-sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Anemia terlihat setelah melakukan tes darah dan hasilnya menunjukkan nilai hemoglobin kurang dari 13,5 gm / dl pada laki-laki atau kurang dari 12,0 gm / dl pada seorang wanita. Nilai normal untuk anak-anak bervariasi tergantung usia.

Ciri dari penderita anemia adalah tubuh yang kekurangan oksigen, sehingga memungkinkan mengalami beberapa gejala sebagai berikut: kelemahan, sesak napas, pusing, denyut jantung tidak teratur dan cepat, telinga berdenging, sakit kepala, tangan atau kaki dingin, kulit pucat atau kuning dan sakit dada.

Pola makan yang tidak baik, gangguan usus, penyakit kronis, infeksi dan kondisi lainnya merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap anemia. Sedangkan risiko paling tinggi ada pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil dan orang dengan kondisi medis yang kronis. Peningkatan risiko anemia terjadi seiring bertambahnya usia.

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi adalah jenis yang paling umum. Anemia kekurangan zat besi biasanya terjadi karena kehilangan darah, namun terkadang juga bisa disebabkan oleh penyerapan zat besi yang kurang baik.

Proses kehamilan dan persalinan membutuhkan zat besi yang lebih banyak dari biasanya. Apabila tidak terpenuhi dengan baik maka dapat menyebabkan anemia. Begitu juga dengan mereka yang telah menjalani operasi bypass lambung untuk menurunkan berat badan atau alasan lain juga memungkinkan kekurangan zat besi karena penyerapan yang kurang baik.

Anemia juga bisa terjadi akibat dari rendahnya kadar vitamin B12 atau asam folat, yang biasanya disebabkan oleh asupan makanan yang kurang baik. Lain halnya dengan Anemia pernisiosa yaitu kondisi di mana vitamin B12 tidak dapat diserap di saluran pencernaan.

Anemia aplastik adalah bentuk anemia yang jarang terjadi. Anemia ini terjadi karena jumlah sel darah merah tidak cukup, karena tubuh berhenti memproduksi sel darah merah. Penyebab umum termasuk infeksi virus, paparan bahan kimia beracun, obat dan penyakit autoimun. Sedangkan Anemia aplastik idiopatik adalah istilah yang digunakan ketika produksi sel darah merah rendah tapi tidak diketahui penyebabnya.

Anemia hemolitik, terjadi karena adanya kerusakan sel-sel darah merah di dalam aliran darah atau limpa. Mungkin saja disebabkan oleh mekanik (katup jantung bocor atau aneurisma), infeksi, gangguan autoimun, atau kelainan bawaan dalam sel darah merah atau kelainan genetik yang mempengaruhi hemoglobin atau struktur sel darah merah atau fungsi. Contoh anemia hemolitik yang diwariskan adalah beberapa jenis thalassemia dan rendahnya enzim seperti defisiensi dehidrogenase glukosa-6 fosfat. Pengobatan anemia akan tergantung pada penyebabnya termasuk mengubah diet dan suplementasi.

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah, namun dengan asupan makanan yang sehat membantu menghindarkan diri dari anemia. Konsumsilah makanan tinggi zat besi (daging sapi, sayuran berdaun hijau tua, buah-buahan kering), vitamin B-12 (daging dan susu) dan asam folat (jus jeruk, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan).

(rsh/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top