Sehatkah Perempuan Bila Kecanduan Kopi ???

“Coffee Break” salah satu gaya hidup yang makin banyak dijumpai, dimana banyak orang menjadikan acara kumpul bersama kawan dengan sajian kopi, baik di rumah, restoran, atau sekedar kumpul di cafe. Restoran dan cafe pun mulai banyak yang mengutamakan menu kopi sebagai menu andalan yang diimbangi dengan suasana restoran dan cafe yang nyaman untuk berbincang bersama teman. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa kopi sudah menjadi gaya hidup atau trend di masyarakat perkotaan pada umumnya. Sekalipun demikian, hanya sedikit informasi yang kita ketahui tentang manfaat atau dampak negatif kopi bagi kesehatan.

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak. Namun kebiasaan minum kopi sering kali memunculkan efek “kecanduan” baik secara psikologis maupun fisiologis. Ciri umum ketergantungan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat mengantuk bila seharian saja tidak minum kopi. Konsumsi kopi yang wajar adalah sebanyak 85-200 mg atau 1-3 cangkir kopi per hari.

Selain itu, kopi juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan reproduksi khususnya wanita, dimana laporan penelitian yang di biayai The USA National Institute of Child Health and Human Development dan The US Institute on Drug Abuse, memberitakan bahwa wanita yang mengkonsumsi 300 mg kafein setiap harinya memiliki kesempatan 27% lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang tidak sama sekali mengkonsumsi kopi. Meski mekanismenya belum diketahui pasti, sebuah hipotesis menyatakan, kemungkinan kafein yang terdapat pada berbagai macam jenis makanan termasuk kopi dapat menurunkan level hormon seperti estrogen hingga mempengaruhi ovulasi.

Guna menyikapi gaya hidup yang makin beranekaragam di masyarakat, kita harus memilihnya secara bijak mana yang menguntungkan dan merugikan kesehatan, seperti halnya kopi yang memiliki manfaat positif dan negatif sehingga konsumsi hariannya harus lebih diperhatikan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh.

Source : Medscape, dailymail, Web MD, medicalnews today

(ang/bt)