You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Risiko Penyakit Turunan dari Migrain

Risiko Penyakit Turunan dari Migrain

penyakit-migrainMigrain dapat menjadi pertanda delapan penyakit yang berbahaya. Apa saja itu?

  1. Stroke. Satu dari tiga penderita migrain mempunyai tanda yang berpola seperti kebiasaan berkedip, muncul bintik-bintik, mengalami mati rasa dan kebas wajah. Jika ini sering terjadi dan pada wanita yang berusia 35 – 45 tahun, artinya berisiko tinggi terhadap stroke iskemik. Dan beberapa riset menunjukkan bahwa penderita migrain mengalami peningkatan trombosit sehingga menyebabkan pembekuan darah meningkat. Penggunaan pil KB dan kebiasaan merokok juga menjadi faktor pemicu. Pada wanita penderita migraine, penggunaan pil KB sebaiknya dihindari dan lebih aman menggunakan kondom. Dan tentu saja, bagi perokok aktif akan semakin meingkatkan risiko stroke 3x lipat.
  2. Masalah jantung. Menurut riset European Journal of Neurology , migran dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Penderita migrain juga sebaiknya berhati-hati dengan obat jenis triptans yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan jantung, membuat tekanan di dua organ itu.
  3. Serangan migraine yang lebih serius. Orang yang memiliki otak tipe “hyper excitable” bisa saja terjadi serangan karena hal-hal kecil, seperti terlewat jam makan, minum kopi (yang biasanya tidak) dan tidur lewat malam. Dalam hal ini sebaiknya jika dalam waktu istirahat, penderita migrain beristirahat setiap 90 menit bekerja dan tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah kala libur.
  4. Fibromnyalgia. Dalam the journal Headache, orang yang mengalami penyakit ini juga mengalami migrain. Kondisi ini diperkirakan karena tubuh memiliki kemampuan mengendalikan nyeri dan saling beriringan.
  5. Depresi. Migrain banyak diderita oleh orang bipolar dan depresi, karena keduanya cenderung memiliki aktivitas otak yang aktif. Semakin sering sakit kepala, semakin sering menderita depresi. Cobalah untuk keluar rumah setiap hari, jalan kaki selama 20 menit, tidur malam yang cukup.
  6. Cemas. Menurut American Migraine Foundation, kurang lebih sekitar 50% penderita migrain juga mengalami kecemasan tinggi. Dikatakan mengalami migrain kronis jika mengalamianya lebih dari 15 kali/bulan. Banyak ahli kesehatan mengatakan beban hidup menyebabkan migrain, namun ternyata penyebab lainnya juga cara otak mengirim pesan kimia dari satu neuron ke neuron lain.
  7. Bell’s palsy. Sebuah studi 2014 diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkapkan bahwa orang yang menderita migrain dua kali lebih mungkin mengembangkan Bell’s palsy (kelumpuhan wajah). Tim peneliti Taiwan memperhatikan kurang lebih 100.000 orang penderita migrain, menemukan tingkat kondisi Bell’s palsy hampir dua kali lipat di antara mereka. Bell’s palsy mempengaruhi saraf yang mengontrol gerakan dan otot wajah. Peradangan, masalah jantung, aliran darah dapat terhubung dengan dua penyakit ini.
  8. Parkinson. Jika migrain disertai dengan rentetan seperti melihat sinar yang menyilaukan, menurut riset dari Uniformed Services University di Bethesda, dapat berkembang menjadi Parkinson, terutama migrain pada orang paruh baya. Hal ini mungkin berhubungan dengan neurotransmitter dopamine.
  9. Epilepsi. Menurut the Epilepsy Foundation, orang terkena migrain dua kali lebih mungkin kena epilepsi dan sebaliknya.

Sumber : prevention.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top