You Are Here: Home » Gaya Hidup » Risiko Kanker dari Sepuntung Rokok

Risiko Kanker dari Sepuntung Rokok

 

Tanggal 31 Mei ditt1603377peringati sebagai hari tanpa tembakau sedunia, meskipun kampanye anti rokok telah banyak dilakukan, rokok tetap saja dikonsumsi seluruh golongan masyarakat bahkan sampai remaja dan anak-anak.

Rokok adalah penyebab terbesar kematian di dunia. Studi terbaru menemukan bahwa perokok aktif juga dapat mengganggu kesehatan non-perokok (perokok pasif). Merokok dapat menyebabkan kanker, 90% dari pasien kanker paru-paru memiliki riwayat merokok. Kanker paru-paru adalah salah satu penyebab paling umum kematian akibat kanker di dunia. Perokok juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lainnya, seperti :

  • Kanker kandung kemih
  • Kanker Ginjal
  • Kanker mulut, faring, laring (kanker tenggorokan), dan kerongkongan
  • Kanker perut, dan pankreas
  • Kanker usus
  • Kanker ovarium
  • Dan kemungkinan kanker payudara

Menurut Cancer Research UK, satu orang meninggal setiap 15 menit di Inggris akibat kanker paru-paru. Merokok juga meningkatkan risiko kambuh kanker (kanker datang kembali).

Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker?

Para ilmuwan mengatakan ada lebih dari 4.000 senyawa dalam asap rokok. Asap tembakau sebagian besar terdiri dari:

  1. Nikotin. Perokok merasa sangat sulit untuk berhenti karena mereka kecanduan nikotin. Nikotin adalah zat yang sangat cepat bereaksi. Mencapai otak dalam waktu 15 detik dari setelah dihirup. Nikotin digunakan sebagai insektisida yang ss4bs003784angat bagus. Paparan dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan muntah, kejang, depresi SSP (sistem saraf pusat), dan keterbelakangan pertumbuhan. Hal ini juga dapat merusak perkembangan janin.
  2. Karbon Monoksida – merupakan gas beracun. Tubuh akan menyerap karbon monoksida sampai ke aliran darah. Karbon monoksida menurunkan fungsi otot dan jantung, menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan pusing.
  3. Tar – merupakan zat penyebab kanker. Ketika seorang perokok menghirup asap rokok, 70% dari tar akan menetap di paru-paru. Coba tes dengan saputangan. Isi mulut dengan asap rokok, dan tiupkan ke arah saputangan. Akan muncul noda lengket berwarna cokelat pada kain, hal ini menggambarkan kandungan tar yang akan menetap seperti noda di saputangan.

 

Source : Everyday Health

(ang/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top