Riset Kecil Untuk (Mengendalikan Kadar Gula) Penderita Diabetes Tipe 2

Sebuah riset kecil terbaru ini dipublikasikan pada 9 Oktober lalu di jurnal BMJ Case Reports, tentang puasa dan diabetes tipe 2. Riset ini terbilang kecil karena hanya melibatkan tiga orang pasien dengan diabetes tipe 2.

Riset dilakukan di Scarborough Hospital, Ontario, Kanada, dipimpin oleh Dr Jason Fung yang menyebutkan riset puasa ini belum pernah dilakukan pada orang diabetes tipe 2. Riset ini menunjukkan bahwa puasa 24 jam  secara signifikan mampu menghilangkan ketergantungan akan obat diabetes. Tiga pria yang berusia 40 hingga 67 tahun, mengonsumsi berbagai obat dan suntikan insulin setiap hari untuk mengendalikan diabetes. Selain itu, mereka juga mempunyai kolesterol tinggi.

Setelah seminar pelatihan enam jam, dua pria berpuasa pada hari tertentu selama 24 jam penuh. Sedangkan orang ketiga berpuasa tiga hari dalam seminggu. Ketika berpuasa, mereka diizinkan minum minuman berkalori sangat rendah (teh / kopi, air atau kaldu) dan menyantap satu porsi makanan rendah kalori di malam hari.

Ketiganya mampu menghentikan suntikan insulin dalam waktu satu bulan sejak jadwal puasa dimulai. Satu orang dilaporkan hanya mampu menghentikan suntik insulin hanya dalam waktu 5 hari. Orang kedua mampu berhenti menggunakan semua obat diabetes, Sementara yang ketiga menghentikan tiga dari empat obat diabetes yang diminum. Berat badan ketiganya turun sekitar 10-18% dan kadar gula darah mereka juga turun sehingga mampu menurunkan risiko komplikasi diabetes.

Catatan dari para periset adalah: karena ini merupakan penelitian observasional yang hanya melibatkan tiga orang pasien, masih belum mungkin untuk menarik kesimpulan tegas tentang penggunaan puasa untuk mengobati diabetes tipe 2. Namun dengan angka penderita diabetes yang meningkat, riset ini dapat membawa hal baru karena diabetes dapat menimbulkan komplikasi.

Sumber : webmd.com

(ast/bt)