You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Probiotik Berpotensi Untuk Terapi Masalah Kesehatan Mental

Probiotik Berpotensi Untuk Terapi Masalah Kesehatan Mental

IMAGES 2Peran probiotik bagi kesehatan saluran cerna memang tidak diragukan lagi. Selain menyehatkan saluran cerna, probiotik juga membantu mengatasi gangguan mental. Hal ini diperkuat oleh sebuah penelitian tentang efek “psychobiotics” atau organisme yang hidup dan manfaat kesehatan bagi para penderita masalah mental. Beberapa studi pra kilnik sebelumnya juga pernah memberitakan hubungan antara pribiotik dengan perilaku positive. Salah satunya adalah para tikus yang diberikan perilaku depresif karena dipisahkan dari induknya kemudian diberikan probiotik Bifidobacterium infantis mengalami perubahan perilaku normal dan peningkatan sistem imunitas.

Menurut Ted Dinan, MD, PhD profesor psikiatri dari the Alimentary Pharmabiotic Centre at University College Cork di Irlandia menyatakan hal ini bisa menjadi terapi alternatif bagi penderita depresi/masalah mental yang tidak ingin konsumsi obat anti depresan. Diketahui terdapat sekitar 1-2 kilogram bakteri di usus orang dewasa yang memproduksi ratusan bahan kimia penting. Proses penuaan dihubungkan dengan perbedaan beragam bakteri ini dan pada orang yang kurang sehat memiliki jumlah bakteri menguntungkan yang lebih rendah. Menurut dokter Dinan, studi praklinis sebelumnya menunjukkan bahwa depresi juga dikaitkan dengan perubahan dalam mikrobiota usus. Psychobiotics merupakan bakteri baik yang memiliki potensi untuk meningkatkan keragaman mikroba dan mengobati gejala depresi.

Masih jarang sekali penelitian tentang probiotik yang langsung dicobakan pada manusia. Penelitian terakhir yaitu para relawan sehat yang mengkonsumsi Lactobacillus helveticus R0052 plus B longum selama 30 hari membuat tingkah stress nya jauh lebih rendah dibandingkan yang hanya minum plasebo, juga terjadi pengurangan kadar kortisol pada urin.

IMAGES 1Ada juga studi lain pada 124 relawan (rata-rata usia 61,8 tahun) menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi yogurt yang mengandung probiotik selama 3 minggu secara signifikan meningkatkan suasana hati dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima plasebo. Menurut Ted, masih banyak penelitian yang baiknya dibuktikan secara ilmiah terutama yang dapat digunakan untuk melawan efek samping dari antibiotik (membunuh sekaligus bakteri baik dan jahat). Istilah “psychobiotic” diciptakan sebagai studi terbaru yang mengeksplorasi kemungkinan adanya hubungan antara probiotik dan perilaku. Bakteri mampu memproduksi dan memberikan zat neuroaktif seperti asam gamma-aminobutyric [GABA] dan serotonin, yang bertindak pada sumbu antara otak-usus. Dalam sebuah suti pra klinik lain tikus yang menelan L rhamnosus menurunkan tingkat kecemasan. Studi pada pasien yang mempunyai sindrom kelelahan kronis, menunjukkan bahwa setelah mengkonsumsi L casei 3 kali sehari memiliki skor pengurangan kecemasan lebih rendah dibandingkan dengan plasebo.

Menurut Dr Dinan, bahwa masih perlu diteliti lagi, bakteri baik apa saja yang bisa berdampak positif pada perilaku dan memenuhi syarat sebagai psychobiotics. Masih diperlukan uji dengan jumlah sampel yang besar sehingga psychobiotics bisa dijadikan pengganti obat anti depresan non konvensional.

Sumber : medscape

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top