You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Penurunan Berat Badan Mengurangi Resiko Kanker

Penurunan Berat Badan Mengurangi Resiko Kanker

181829011155531dbdee12fKegemukan atau obesitas bukan hanya mengurangi percaya diri, namun juga bisa menyebabkan penyakit berbahaya, misalnya serangan jantung, diabetes. Tentu saja, menurunkan berat badan mempunyai banyak manfaat. Dan menurut sebuah riset, penurunan berat badan dapat pula menurunkan resiko kanker.

Wanita yang mampu menurunkan berat badan dan obesitasnya memberi peluang terhindar dari kanker. Laporan ini diterbitkan dalam jurnal Cancer Research.

Ada sejenis protein yang bernama VEGF, PAI-1 and PEDF yang meningkatkan aliran darah yang justru meningkatkan potensi perkembangan tumor. Meski demikian masih belum ada bukti kuat apakah protein jenis ini dapat menyebabkan kanker, yang jelas, keberadaan protein mampu membuat lingkungan yang nyaman bagi tumor untuk tumbuh.

Namun semakin banyak penurunan berat badan yang dipangkas, protein ini semakin rendah. Hal ini membuktikkan bahwa menurunkan berat badan secara signifikan memberikan manfaat bagi kesehatan.

Menurut Catherine Duggan dari the Fred Hutchinson Cancer Research Centre di Seattle, AS, secara umum, menurunkan berat badan mengurangi risiko kanker payudara, usus besar dan prostat sebanyak 20 persen. Hal ini mungkin disebabkan karena penurunan faktor inflamasi yang tersimpan dalam lemak serta penurunan kadar protein ini.

Pada seseorang yang berat badannya bertambah, maka pembuluh darah baru akan terbentuk untuk membawa oksigen dan zat gizi ke lemak yang tersimpan. Proses ini terjadi pada pria dan wanita.

Penelitian ini melibatkan 439 orang yang mempunyai kelebihan berat badan dan obesitas; wanita menopause, berusia 50 sampai 75 tahun, yang dibagi dalam empat kelompok. Kelompok yang meliputi:

  • Diet kalori terbatas tidak lebih dari 2.000 kalori per hari;

  • Program olahraga aerobik 45 menit (dari olahraga sedang hingga berat lima hari seminggu);

  • Kombinasi diet dan olahraga; atau tidak ada diet atau olahraga.

Para peneliti mengambil sampel darah pada awal studi dan satu tahun kemudian.

Setelah disesuaikan dengan berat badan, usia, ras dan etnis, para peneliti menemukan bahwa perempuan dalam kelompok diet dan olahraga mengalami penurunan berat badan 2-11%, sementara perempuan yang tidak mengambil bagian dalam program ini kehilangan kurang dari 1% berat badan mereka. Selain itu, dibandingkan dengan wanita yang tidak diet atau olahraga, mereka yang diet, atau yang diet dan olahraga, memiliki tingkat protein yang nyata lebih rendah. Namun, efek ini tidak jelas pada wanita pada kelompok hanya olahraga.

Sumber : Health24

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top