Pengaruh Gizi Lebih Besar Pada Tulang Dibanding Olahraga

Olahraga dan keseimbangan asupan gizi selama ini diyakini dapat memperkuat tulang, meskipun muncul pertanyaan: mana dulu yang lebih menguatkan, gizi atau olahraga?? Dan pertanyaan itu mulai terjawab sekarang.

Peneliti University of Michigan melakukan percobaan pada tikus tentang hubungan suplementasi mineral dan olahraga pada massa dan kekuatan tulang. Hasilnya mengejutkan: gizi punya dampak lebih kuat dan besar dibandingkan olahraga. Bahkan ketika olahraga dihentikan, para tikus masih tetap dapat mempertahankan kekuatan tulangnya selama masih konsumsi makanan yang mengandung mineral. Tikus diuji selama delapan minggu dengan program olahraga, diet mineral dan diet normal. Delapan minggu kemudian program lahraga dihentikan.

David Kohn seorang dokter ahli gigi dan olahraga memperhatikan riset ini sebagai bagian yang menguntungkan jika dapat dipraktekkan pada manusia. Menurutnya, suplemenentasi mineral jangka panjang tidak hanya mengarah pada peningkatan massa dan kekuatan tulang, tetapi kemampuan untuk mempertahankan kemampuan tulang meski setelah tidak lagi berolahraga. Anjuran para ahli kesehatan selama ini untuk berolahraga dan pemenuhan pola diet yang tepat sehingga dapat meningkatkan tulang, ternyata tidak sepenuhnya terjadi. Namun, jika berhasil menggabungkan keduanya, akan memperkuat dampak massa tulang.

Efek mineral yang diuji adalah kalsium dan fosfor. Namun ini bukan berarti seseorang harus memenuhi kebutuhan suplemen kalsium dan fosfor sebanyak-banyaknya. Bagaimanapun kebiasaan dan penerapan gizi seimbang sejak dini khususnya diawal usia 20 tahun-an itu sangat penting. Karena usia ini massa tulang mencapai puncak dan dimaksimalkan, lalu pada saat usia mulai menua kekuatan dan kemampuan tulang masih tetap terjaga.

Sumber : news-medical.net

(ast/bt)