You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Ibu & Anak » Obesitas pada Anak…sebuah Kelucuan atau Peringatan terhadap berbagai macam Penyakit…!!!

Obesitas pada Anak…sebuah Kelucuan atau Peringatan terhadap berbagai macam Penyakit…!!!

Shannon Appleton Gower seorang gadis berusia 10 tahun asal Inggris ditemukan tewas pada saat ia sedang tertidur pulas. Pemeriksaan resmi dari rumah sakit setempat menyimpulkan bahwa Shannon meninggal karena kegagalan sistem pernafasan akut, hipertensi pulmonal akut yang disebabkan oleh kelebihan berat badan. Dominic Stringer yang merupakan ayah tiri Shannon, menyangkal kematian Shannon akibat obesitas. Menurutnya, Shannon merupakan anak yang aktif. “Dia memang kelebihan berat badan. Tapi dalam kesehariannya, Shannon adalah anak yang sangat aktif,” kata dia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya 400 juta orang dewasa menderita obesitas dan setidaknya 20 juta anak di bawah usia 5 tahun kelebihan berat badan. Sedangkan, angka prevalensi obesitas di Indonesia juga menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, prevalensi nasional status gizi gemuk pada anak usia 6-12 tahun yaitu 9,2 % dimana persentase untuk wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta yaitu 12.8 %.

Ditinjau dari segi kesehatan, dampak obesitas pada anak akan menimbulkan factor resiko terjadinya penyakit diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung. Penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak yang mengalami obesitas. Selain itu, juga dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya, karena timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Berikut hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya obesitas pada anak-anak :

  1. Memberikan contoh. Ajarkan anak untuk aktif secara fisik dan tetap bergembira danjadikan sebagai rutinitas di setiap pekan bersama keluarga, seperti : berjalan, bersepeda, atau berenang.

  2. Kurangi konsumsi makanan jajanan. Karena jajan merupakan kebiasaan anak yang sulit untuk dihilangkan atau dilarang. Hal ini dapat dikurangi dengan melibatkan anak dalam membuat snack atau makanan yang disukai.

  3. Peka terhadap kebutuhan anak. Kegemukan membuat aktivitas fisik anak menjadi terbatas karena merasa tidak nyaman. Menemukan aktivitas fisik yang tepat dan disukai sangat diperlukan agar anak dapat menikmatinya dengan baik.

  4. Mengurangi aktivitas menetap. Batasi rutinitas seperti menonton TV atau bermain video game, karena justru akan meningkatkan asupan makanan yang cenderung tinggi gula dan lemak.Seperti yang di lansir dalam American Journal Clinical of Nutrition :media televisi, komputer, dan video game meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diberikan akses media tersebut.

Source : Dailymail, AJCN, WHO, Riskedas, Web MD

(ang/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Comments (2)

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top