Obesitas dan Malnutrisi, 2 Sejoli Masalah Gizi yang Sulit Teratasi

Obesitas dan Malnutrisi bagaikan dua sejoli masalah gizi di Indonesia yang masih menjadi permasalahan sampai saat ini. Jika kita menengok ke daerah terpencil masih banyak anak-anak yang mengalami gizi kurang, berdasarkan hasil riskesdas 2007, 2010, dan 2013 belum menunjukkan perbaikan bahkan cenderung terjadi sedikit peningkatan. Provinsi dengan presentase balita gizi buruk terendah menurut Riskesdas 2013 adalah provinsi Bali dengan presentase 13,2% dan tertinggi adalah provinsi NTT dengan presentase 33%. Sedangkan masalah balita stunting (pendek) juga belum ada perbaikan, berdasarkan data riskesdas 2013 balita stunting di Indonesia sebesar 37,2%. Sedangkan masalah obesitas tertinggi terdapat pada provinsi Lampung dengan presentase 21,4%.

Jika kita melihat data diatas ini adalah PR besar untuk pemerintah pusat, daerah dan tentunya kita semua dalam menangani kedua masalah gizi tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya obesitas dan malnutrisi seperti kurangnya pengetahuan orang tua tentang pola makan dan pola asuh anak yang baik, penyakit infeksi, sampai dengan tingkat pendapatan yang rendah. Namun salah satu cara paling efektif untuk mencegah anak malnutrisi ataupun obesitas adalah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dengan ASI eksklusif maka daya tahan tubuh anak akan menjadi kuat dan tentunya terhindar dari penyakit infeksi. Selain itu tentu para orang tua jangan malas mencari informasi tentang bagaimana memberikan pola makan yang sehat, gizi apa saja yang dibutuhkan oleh anak, agar anak tidak kekurangan ataupun kelebihan gizi. Dan pantau selalu berat badan dan tinggi badan anak, jika ada masalah segera periksakan dan konsultasikan pada ahli gizi terdekat

Anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa maka ciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas dimulai dari Gizi yang Sehat. Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional mari kita sama-sama mengurangi tingkat Obesitas dan Malnutrisi dengan memberikan asupan Gizi yang cukup.

Sumber : www.depkes.go.id, gizitinggi.org

(erl/bt)