You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » MERS CoV, Virus yang Bikin Heboh

MERS CoV, Virus yang Bikin Heboh

21969266-4C55-4DB4-A821-5F5DFED865A5_w640_r1_s_cx0_cy18_cw0Dibulan juli ini WHO dan dunia dihebohkan dengan sejenis coronavirus, virus yang bisa berkembang ditubuh manusia dan hewan menjadi wabah di sembilan negara: Prancis, Jerman, Itali, Jordan, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Uni Emirat Arab, Inggris. Virus ini sejak September 2012 hingga sekarang sudah memakan korban 45 jiwa dari 90 orang yang dilaporkan sakit.

MERS CoV dikenal dengan nama Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus. Infeksi ini berawal dari Saudi Arabia, merupakan tipe ke enam dari coronavirus yang mirip dengan SARS. Meski mirip namun berbeda dengan SARS dan coronavirus lainnya, yang kemudian disebut sebagai Saudi Arabia’s SARS like virus.

Gejala awal, penderita akan mengalami demam selama 7 hari, batuk berdahak dan sesak nafas. Masa inkubasi virus sekitar 12 hari lalu mmuncul gejala infeksi yang juga meliputi diare (gangguan pencernaan), gagal ginjal dan pneumonia akut.

Pada awalnya (13 februari 2013) WHO menyatakan bahwa virus ini mempunyai risiko yang rendah terjadinya perpindahan virus dari manusia ke manusia. Namun kemudian pernyataan itu direvisi pada tanggal 29 Mei 2013 oleh WHO karena virus MERs menjadi ancaman bagi seluruh dunia dan dikhawatirkan dapat menyebar dari manusia ke manusia: lewat pernafasan (karena bersin atau batuk) atau kontak langsung dengan penderita.

Jumlah kasus dan tingkat kefatalan MERS April 2012- sekarang

Wilayah

Kasus

Kematian

% Fatal

Prancis

2

1

50.00%

Itali

3

0

0.00%

Jordan

2

2

100.00%

Qatar

2

1

50.00%

Saudi arabia

70

38

54.00%

Tunisia

2

0

0.00%

UAE

6

1

17.00%

UK

3

2

67.00%

Jumlah

90

45

50.00%

Bagaimana usaha mencegah perkembangan penyakit?

Untuk Indonesia, yang perlu diwaspadai adalah ketika akan pergi Umroh atau Haji karena berdasarkan data WHO sendiri, jumlah penderita terbanyak ada di Saudi Arabia. Bagaimana cara pencegahannya?

  1. Bagi yang ingin Umroh atau Haji (Agustus 2013 ke atas), disarankan oleh CDC untuk sering mencuci tangan, tidak sering menyentuh mulut, hidung atau mata, hindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan segera melapor pada petugas kesehatan jika sudah mengalami gejala flu, demam, batuk, sesak nafas selama 7 hari atau 14 hari setelah kembali dari Umroh dan Haji. Melihat kondisi yang demikian, CDC dan WHO menyarankan sebaiknya untuk tidak Umrah dan Haji sementara waktu ini.

  2. Saat dirumah, pencegahan yang bisa dilakukan sesuai dengan anjuran WHO yaitu :

a. Hindari konsumsi daging mentah atau setengah matang,

b. Mencuci bersih sayur dan buah buahan sebelum dimakan,

c. Hindari kontak langsung dengan orang yang terkena flu,

d. Segera berobat ke dokter jika mengalami demam, batuk, bersin sesak nafas dan berdahak

sampai berhari hari

e. Cuci tangan sebelum makan selama 20 detik dengan sabun atau desinfektan

f. Hindari menyentuh mata, hidung, mulut langsung dengan tangan yang belum dicuci

g. Hindari kontak yang terlalu dekat misalnya mencium, berbagi gelas atau peralatan makan

dengan orang yang sedang sakit

h.Bersihkan dengan desinfektan barang barang yang banyak disentuh,misalnya mainan,

gagang pintu, dll

Jika sudah ada penyebarannya di Indonesia, akan lebih baik dilakukan usaha pencegahan dini dimulai dari rumah, supaya tidak berulang seperti kasus flu burung.

Sumber: CDC, WHO, wikipedia

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top