Beda antara Ghee (minyak samin) dengan Mentega

Ghee adalah sejenis lemak yang digunakan oleh masyarakat India untuk mengolah masakan tradisional, juga sering digunakan sebagai bagian dalam diet paleo. Ghee merupakan variasi lain dari mentega, termasuk dalam crarified butter (mentega tawar). Panaskan Ghee dengan api kecil, sehingga padatan susu terpisah dari cairan berwarna seperti emas dan turun ke bagian bawah panci setelah mentega mencair. Busa yang ada merupakan sisa lemak dipermukaan dan hanya meninggalkan cairan. Jika padatan susu dipisahkan dengan suhu tinggi maka akan terbentuk mentega yang bisa digunakan untuk memasak dengan suhu tinggi. Ghee tidak cepat mencair, Ghee ideal untuk makanan yang dibakar dan ditumis. Mentega ini dapat bertahan 6 bulan hingga setahun didalam kulkas.

Di India, ghee banyak digunakan untuk memanggang rempah asli India, membuat masakan asli dengan menambahkan jahe, merica, jinten, atau rempah-rempah lainnya. Ghee aman digunakan pada mereka yang mempunyai laktosa intoleran, karena padatan susu sudah tidak ada/sedikit, kecuali pada mereka yang mempunyai alergi susu serius. Ghee juga diklaim dapat menyehatkan tubuh, hanya sebaiknya dikonsumsi teratur.

Jika ingin membeli ghee, pastikan dari sumber sapi yang diberi makan rumput alami. Status gizi atau komposisi ghee tergantung pada susu yang digunakan untuk membuat mentega asli. Ghee mengandung asam lemak rantai menengah, yang mudah dicerna dan lebih baik bagi jantung  dibandingkan dengan asam lemak jenuh lainnya. Jika konsumsi asam butirat konsentrat (jenis tertentu dari asam lemak) maka dapat menggunakan ghee sebagai pengganti mentega. Asam butirat dikenal mempunyai efek positif pada fungsi kekebalan tubuh dan aktivitas anti inflamasi, juga  telah dikaitkan dengan perbaikan sindrom iritasi usus (IBS). Namun, karena ghee mengandung unsur lemak, meskipun lemak baik hidup sehat, sebaiknya tidak menggunakan secara berlebihan cukup dalam jumlah sedang saja.

Sumber : health.com

(ast/bt)