Alasan Kenapa Wajib Berhenti Minum Soda
Siapa tidak suka soda? Minuman ini disukai karena memberikan rasa segar dan menyediakan energi. Minuman soda juga bisa dicampur dengan kopi, cream, jus dan lainnya. Namun, soda ternyata bukan minuman sehat. Tinggi gula, beberapa zat aditif seperti pewarna, gula olahan dan tidak bergizi. Sudah waktunya kita berhenti minum soda dan menggantinya dengan minuman sehat lainnya. Kenapa begitu? Ini alasannya.
- Bikin berat badan cepat naik
Satu porsi soda mengandung gula sangat tinggi, namun tidak sama dengan kalori yang masuk. Hal ini akan memberatkan liver. Gula soda kebanyakan berasal dari olahan gula fruktosa jagung (HFCS) yang hanya dapat diproses dan digunakan liver. Jika HFCS terlalu banyak, liver terpaksa mengubah fruktosa menjadi lemak dan disimpan dalam organ lewat aliran darah, lalu menambah ukuran pinggang.
- Meningkatkan resiko diabetes tipe 2.
Minum satu porsi soda per hari dapat meningkatkan resiko sindrom metabolik. Kadar gula darah menjadi lebih tinggi dari normal, hipertensi, kolesterol tinggi. Insulin tidak dapat terus menerus dilepas dalam jumlah berlebihan sehingga bisa mengembangkan diabetes.
- Tidak mengandung gizi
Soda tidak mengandung vitamin, mineral, antioksidan, atau serat. Hanya mengandung air, gula, kafein dan zat kimia tambahan. Soda diet juga sama saja. Pemanis buatan terbukti membawa masalah kesehatan dan tiap tubuh seseorang bereaksi berbeda terhadap bahan kimia tambahan.
- Pemanis buatan bikin kamu sakit
Data riset menunjukkan bahwa pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, suklaros, dapat berefek negatif pada metabolisme, kondisi usus, bakteri dan selera makan. Beberapa studi menyebutkan pemanis buatan dapat menyebabkan migrain, kenaikan berat badan, hipertensi, diabetes, sakit jantung pada orang peminum soda teratur di banding mereka yang tidak minum.
- Merusak gigi
Bakteri memanfaatkan gula untuk memproduksi hasil samping berupa asam dan merusak gigi (plak). Studi yang dipublikasikan dalam Journal General Dentistry mempelajari dan membandingkan mulut pada orang pengguna kokain, metamfetamin, peminum soda. Hasil ditemukan pengerusakan gigi yang sama pada ketiganya.
- Dapat mengarah pada depresi.
Banyak faktor yang membuat orang depresi dari ringan sampai berat, tergantung pada fungsinya. The American Academy of Neurology memastikan bahwa lebih dari 10 tahun orang yang minum soda kaleng memiliki resiko 30% kecenderungan depresi dibanding yang berusaha mengurangi minum manis. Banyak orang berpikir minum soda akan memperbaiki mood, ternyata malah sebaliknya.
- Berbahaya bagi tulang
Riset pada Tuft University menemukan soda bermaslah kesehatan pada penurunan kepadatan tulang dan lebih kentara pada wanita dibanding pria. Peminum Cola memiliki resiko 4% kepadatan tulang lebih rendah dibanding bukan peminum Cola. Minum soda mengurangi penyerapan kalsium susu. Selain itu, kafein menyebabkan ketidak seimbangan antara kalsium dan fosfor sehingga mengarah pada hilang massa tulang.
- Mengiritasi kulit dan mata.
Sodium dan potasium benzoat zat aditif yang umum ada di soda yang diklasifikasikan oleh Food Commission di Inggris sebagai zat mengiritasi kulit, mata dan membran mukosa. Jadi, jangan salahkan alergi apapun pada mata kalau tiap hari minum minuman bersoda.
- Masalah reproduksi.
Masalahnya bukan hanya pada soda, tapi botol minuman soda yang mengandung BPA, sebuah kimia perusak hormon. BPA juga berperan dalam ketidaksuburan dan cacat janin.
- Soda bikin ketagihan
Makan banyak gula menyebabkan dopamin terlepas bebas di otak sehingga memberi rasa nyaman. Manusia dirancang untuk mencari hal-hal yang melepaskan dopamin, yang merupakan cara kecanduan yang memaksa pengguna untuk terus mengkonsumsi, bahklan walau kesehatan menurun.
Sumber : fitnessengage.com
(ast/bt)