9 Kebiasaan Makan yang Buruk Bagi Penderita Diabetes

Pengaturan pola makan penderita Diabetes sangat disarankan untuk menjaga dan menyeimbangkan kadar gula darah. Kebiasaan makan yang asal dan sembarangan sebaiknya harus di hindari. Berikut kebiasaan pola makan yang tidak baik bagi penderita Diabetes :

1. Melewatkan sarapan pagi.

   Menurut Alison Massey, RD dari Mercy Medical Center di Baltimore, Maryland, sarapan penting bagi penderita diabetes. Menundanya akan mengakibatkan hipoglikemi atau gula darah menurun drastis.

2. Konsumsi Lemak Jenuh.

   Penelitian mengungkapkan,bahwa asupan lemak yang berlebih (lebih dari 30% total kalori) akan meningkatkan resistensi insulin. Sedangkan manfaat asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dapat mengurangi resistensi insulin dan lemak di liver. MUFA terdapat dalam makanan seperti zaitun, alpukat, mentega, kacang-kacangan dan beberapa biji-bjian. Idealnya adalah dengan mengkonsumsi tinggi lemak tak jenuh dan rendah lemak jenuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, menurunkan kolesterol LDL, dan mengurangi trigliserida dan tekanan darah.

3. Terlalu tinggi konsumsi daging merah.

   Asupan tinggi protein dapat meningkatkan kadar glukosa darah, apalagi jika gemar konsumsi daging merah yang berpengaruh buruk pada sensitivitas insulin. Sebuah penelitian membuktikkan bahwa konsumsi daging merah meningkatkan resiko diabetes tipe 2. Batasi asupan daging merah juga untuk melindungi jantung.

4. Pola makan tidak seimbang.

   Komposisi karbo lebih tinggi dibanding yang lainnya (misalnya sayuran dan protein rendah lemak) mampu meningkatkan kadar gula darah. Konsumsi protein tanpa lemak (misalnya ayam tanpa kulit) dengan tinggi karbo seperti beras merah dapat memperlambat proses pencernaan dan rasa kenyang lebih lama serta kadar glukosa tidak cepat naik.

5. TIdak makan sama sekali.

   Interval jam makan yang terlalu lama justru malah bisa memicu terjadinya hipoglikemi atau gula darah menurun drastis yang menyebabkan kebingungan bahkan pingsan. Menurut the National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, hipoglikemi dapat menyebabkan kejang dan kematian. Konsisten dengan asupan makanan dapat mempengaruhi kadar gula.

6. Makanan selingan dari bahan dasar tepung putih.

   Glikemik indeks berperan dalam penentuan diet. Dalam beberapa riset, karbo olahan seperti roti putih, pretzel, chip dapat meningkatkan resistensi insulin. Batasi produk olahan yang dibuat dengan tepung putih dan gula tambahan. Fokus pada makanan ringan sehat yang tinggi serat dan dibuat dengan biji-bijian, seperti biskuit gandum, popcorn atau rice crackers dan selai kacang.

7. Tidak tahu kapan harus makan setelah olahraga. Pemantauan glukosa darah sebelum olahraga sangat penting bagi penderita diabetes karena olahraga menurunkan glukosa darah. Hal ini memberikan informasi apakah makanan kecil mungkin diperlukan atau tidak untuk membantu mencegah glukosa darah yang masuk terlalu rendah (hipoglikemia) saat berolahraga. Tablet glukosa atau sedikit gula dapat membantu mencegah hipoglikemi saat berolahraga. Jika secara konstan berolahraga, dokter akan memberikan obat sesuai kondisi tubuh.

8. Kebanyakan makan. Pengelolaan berat badan penting bagi penderita diabetes. Bagi penderita diabetes tipe 2, peningkatan berat badan meningkatkan resistensi insulin, sehingga butuh obat lebih banyak. Idealnya, setelah makan, penderita diabetes memiliki kadar gula dibawah 180 mg/dl. Jika misalnya kadar glukosa darah sebelum makan 120 mg/dl menjadi 250mg/dl setelah makan, tandanya lebih banyak makan karbohidrat.

9. Makan malam terlalu dekat waktu tidur. Makan larut malam meningkatkan kadar glukosa darah. Berdasarkan American Diabetes Association guidelines, sebelum makan pagi jika kadar glukosa lebih dari 80-130mg/dl menjadi masalah. Kurangi kebiasaan ngemil malam hari.

Sumber : rd.com

(ast/bt)