You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Vaginitis….infeksi pada Vagina yang sering di sepelekan

Vaginitis….infeksi pada Vagina yang sering di sepelekan

Vagina merupakan salah satu organ reproduksi wanita yang letaknya pada bagian luar. Vagina mempunyai mekanisme sendiri dalam menjaga kesehatan organ intim yaitu dengan cara mengeluarkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk menjaga pH cairan tetap normal sehingga mampu menahan serangan zat asing, kuman, jamur ataupun parasit. Sayangnya banyak wanita yang kurang mengerti bagaimana pentingnya menjaga kesehatan organ intim ini.

Jika berbicara tentang kesehatan vagina, hampir sebagian besar wanita pernah mengalami salah satu ganguan umum yang sering terjadi yaitu rasa gatal. Jangan pernah anggap sepele apalagi jika rasa gatal pada vagina terus berkelanjutan, karena bisa jadi anda mengalami vaginitis. Vaginitis atau radang vagina merupakan infeksi atau inflamasi (radang) pada vulva dan vagina maka sering disebut juga vulvoganitis. Rata-rata wanita pernah mengalaminya, umunya adalah pada ibu hamil, penderita diabetes dan wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.

Vaginitis dibagi menjadi dua jenis yaitu infeksi dan non-infeksi. Infeksi vaginitis biasanya disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, ataupun parasit. Sedangkan vaginitis non-infeksi disebabkan oleh iritasi akibat kontak dengan bahan-bahan kimia yang biasanya terkandung dalam krim, parfum, sabun atau pakaian.

Perhatikan, apakah Anda mengalami semua atau beberapa tanda berikut, karena kemungkinan ini merupakan gejala awal vaginitis :

  1. Cairan vagina berubah menjadi lebih kental, keputihan sampai kehijauan dan berbau menyengat

  2. Vagina dan vulva terasa sangat gatal dan timbul rasa panas

  3. Rasa nyeri saat buang air kecil dan melakukan hubungan seksual

  4. Rasa panas pada pangkal paha

  5. Pembengkakan saluran vagina.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan organ intim anda dan menjaga pola makan, seperti :

  1. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang

  2. Jangan menggunakan celana dalam terlalu ketat

  3. Pilihlah celana berbahan dasar katun karena mudah menyerap keringat

  4. Periksakan sesegera mungkin ketika muncul keputihan dalam waktu yang lama

  5. Setelah BAB bilaslah dari arah depan ke belakang

  6. Gunakan pembalut dan pantyliner yang tidak mengandung dioksin.

Sumber : Nutritional Healing

(ef/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top