You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Stress Kronis Meningkatkan Obesitas

Stress Kronis Meningkatkan Obesitas

obesitas dan stressSetiap orang mungkin saja dalam hidupnya pernah mengalami stress atau depresi. Biasanya ada yang saat stress malah tidak nafsu makan, atau bahkan jadi ngidam makanan apapun sehingga makan terus dan berat badan bertambah.

Dulu kegemukan karena stress dianggap sebuah mitos, ternyata tidak. Sebuah riset berhasil memaparkan hubungan antara stress kronis dengan obesitas. Penelitian ini sudah lama dilakukan, sayangnya penelitian terdahulu tidak dapat membuktikan hubungan antara obesitas dan kortisol (hormon stress) melalui darah, urin dan air liur relawan.

Para peneliti membuat pengukuran kortisol melalui rambut. Rambut sepanjang 2 cm sebagai sampel diambil dari 2.500 pria dan wanita usia 54 tahun atau lebih yang diukur akumulasi kortisolnya selama dua bulan.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar kortisol tinggi dapat meningkatkan berat badan, BMI/ Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Kadar kortisol tertinggi dihubungkan dengan orang yang mengalami obesitas, yang berarti mereka memiliki BMI lebih besar atau sama dengan 30 cm. Lingkar pinggang lebih besar atau sama dengan 102 cm untuk pria dan 88 cm untuk wanita. Temuan menunjukkan ada hubungan yang kuat antara stres kronis dan obesitas, namun para peneliti masih belum tahu banyak apakah stres kronis adalah penyebab utama. Penelitian ini juga dilakukan hanya pada orang dewasa yang lebih tua, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini mungkin konsisten dengan orang dewasa muda.

Orang dengan lingkar pinggang berlebih dapat menderita penyakit jantung, diabetes dan kematian dini. Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu orang mengatasi obesitas. Walau stress tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, setidaknya dengan menjalani pola hidup sehat, dapat dikurangi.

Bagaimana caranya membantu mengurangi stress?

  1. Tidur cukup. Berusahalah tidur 7-9 jam/hari.
  2. Meditasi. Membantu memperluas kesadaran sehingga seseorang tidak mendapatkan benar-benar terhanyut dalam pikiran dan emosi yang dapat menyebabkan stress. Bahkan meditasi harian 10 menit saja dapat membantu.
  3. Merancang aktivitas. Merasa diluar kendali dapat menyebabkan stres. Buatlah daftar kegiatan, menulis jurnal pagi, berlatih visualisasi untuk membantu mengatur pikiran dan tetap berpegang pada apa yang perlu dilakukan.
  4. Tidak perlu ragu untuk berkata tidak. Tidak semua keinginan orang lain dapat dipenuhi. Belajarlah untuk menghargai waktu dan energi sehingga Anda dapat menjaga keseimbangan yang sehat antara jadwal sibuk, membantu orang lain dan perawatan diri sendiri.

Sumber : car2.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top