You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Risiko Tinggi Terhadap Penyakit Jantung pada Wanita dengan Endometriosis

Risiko Tinggi Terhadap Penyakit Jantung pada Wanita dengan Endometriosis

Endometriosis merupakan gangguendometriosisan hormonal yang umum dan sering terjadi pada wanita. Pertumbuhan sel abnormal di dalam rahim ini tergolong tumor jinak, namun begitu sebaiknya jangan dianggap remeh karena ternyata berhubungan dengan kesehatan jantung.

Pada wanita yang mempunyai endometriosis memiliki risiko 60% lebih tinggi menderita penyakit jantung dibandingkan dengan wanita sehat lainnya, khususnya mereka yang berusia 40 tahun atau lebih muda.

Studi yang dipublikasikan secara online pada 29 Maret di Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, memantau lebih dari 116.000 wanita yang terdaftar dalam Nurses ‘Health Study II. Para peneliti menemukan hampir 12.000 wanita dengan diagnosis endometriosis yang di monitoring selama 20 tahun (terakhir pada tahun 2009) mempunyai risiko potensial terhadap penyakit jantung kerena menjalani o
perasi pengangkatan rahim dan indung telur.

Menurut Stacey Missmer dari  Brigham and Women’s Hospital di Boston, hubungan sebab akibat antara endometriosis dan penyakit jantung memang belum kuat, namun tetap ada. Umumnya, wanita yang mempunyai endometriosis juga rentan terhadap peradangan kronis. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada peningkatan kolesterol jahat dan penurunan kolesterol baik pada wanita yang mempunyai endometriosis. Tingkat stress juga memberikan konstribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung.

Risiko terhadap pemasangan stent (ring) juga meningkat 1,35 kali karena tersumbatnya arteri. Risiko terhadap serangan jantung juga meningkat 1,5 kali dan risiko yang lebih tinggi mengalami serangan angina atau nyeri dada. Faktor usia juga mempengaruhi risiko yang lebih tinggi, mereka yang berusia 40 tahun atau dibawahnya memiliki risiko 3 kali mengalami serangan jantung sehingga memerlukan tindakan pembedahan pada sumbatan arteri.

Namun seiring bertambahnya usia, pengaruh endometriosis terhadap risiko penyakit akan menurun, tetapi karena ada factor lain seperti kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi memunculkan tambahan risiko.

Menurut Tamer Seckin dari Endometriosis Foundation of America, baginya tidak aneh dengan penemuan ini, karena secara statistik menemukan hubungan penting antara endometriosis dan penyakit jantung koroner. Bagi seorang dokter bedah, operasi yang dilakukan hanya menghilangkan lesi endometriosisnya, bukan rahim atau bahkan indung telur.

Tentu saja, selain ini, baik menderita endometriosis atau tidak, seorang wanita sebaiknya tetap berupaya hidup sehat.

Sumber : health.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top