Mengenali Gejala Autisme

Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan perkembangan gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku yang biasanya terjadi pada anak sebelum usia 3 tahun. Banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko anak terhadap autis seperti jenis kelamin, anak laki-laki 2-5 kali lebih beresiko terkena autis dan juga riwayat keluarga. Di Indonesia sendiri belum ada data yang akurat tentang jumlah penderita autis di Indonesia, namun demikian penting sekali mengetahui gejala autis sedini mungkin.

Ketika dokter melihat adanya gangguan perkembangan pada anak anda maka dokter akan langsung merujuk anak anda untuk pergi ke spesialis autisme agar dapat melakukan evaluasi formal. Tanda-tanda autisme sering muncul di awal pengembangan anak. Diagnosis biasanya dilakukan sebelum anak usia 3 tahun. Untuk mendiagnosa anak apakah autis atau tidak maka harus memenuhi kriteria gejala dalam Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Anak Anda harus memiliki enam atau lebih dari gejala berikut :

1. Keterampilan Sosial

• memiliki kesulitan dengan perlilaku nonverbal, seperti melakukan kontak mata, membuat ekpresi wajah dan melakukan gerakan.

• Mengalami kesulitan menjalin persahabatan dengan teman sebaya dan terlihat lebih suka bermain sendiri.

• Tidak berbagi pengalaman atau emosi dengan orang lain seperti tidak menunjukkan barabg yang ia sukai atau berbagi cerita dengan teman sebayanya.

2. Keterampilan Komunikasi

• Adanya keterlambatan dalam berbicara dan tidak ada upaya untuk berkomunikasi dengan gerakan atau mimik wajah.

• Tidak dapat memulai percakapan atau tetap satu atau selalu mengulang kata.

• Tidak dapat meniru perilaku orang saat bermain

3. Tingkah Laku

• Sering mengulang suatu gerakkan seperti goyang, berputar atau bertepuk tangan.

• Mudah tertarik oleh bagian dari suatu objek seperti roda berputar dari sebuah mainan.

• Mudah menjadi terganggu oleh suatu rutinitas

Diagnosa secara dini dapat mepercepat intevensi sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan perkembangan bahasa pada anak autis.

Sumber : Mayoclinic

(ef/pjr)