You Are Here: Home » Warta Sehat » Kesehatan Wanita » Benarkah Deodoran Antiperspirant Penyebab Kanker Payudara?

Benarkah Deodoran Antiperspirant Penyebab Kanker Payudara?

deodoranBerkeringat merupakan hal yang alamiah. Cairan bening dan tidak berbau ini umumnya muncul ketika sedang beraktivitas. Sayangnya, karena beberapa faktor seperti makanan dan tingkat kebersihan menjadikan keringat berbau tidak sedap.

Belakangan muncul berbagai produk deodoran yang mampu mengurangi produksi keringat sekaligus memberikan aroma segar dan wangi. Bahan aktif garam aluminium dalam sebuah produk deodorant antiperspirant larut dalam kelembabapan kulit, membentuk gel dan membungkus kelenjar keringat sehingga mampu mengurangi keringat.

Sebuah studi menarik yang diterbitkan pekan lalu di International Journal Kanker menemukan bahwa penggunaan garam aluminium pada produk antiperspirant dalam jangka waktu lama dapat memicu perkembangan tumor/kanker payudara.

Studi ini menuai banyak reaksi , beberapa ahli dan lembaga kesehatan di Inggris seperti Baroness Delyth Morgan (Chief Executive Breast Cancer), Paul Firaun (Profesor Epidemiologi Kanker University of Cambridge) dan Situs Cancer Research UK menyebutkan bahwa :

  • Penggunaan antiperspirant tidak perlu dihentikan. Studi yang dilakukan terbatas pada hewan tikus belum sampai pada tingkat manusia.
  • Hanya sedikit informasi yang diberikan dari studi ini mengenai potensi aluminium klorida sebagai penyebab kanker payudara pada penggunaan normal
  • Tidak ada bukti yang kuat bahwa aluminum dalam deodorant antiperspirant dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Penelitian ini hanya melihat efek dari aluminium pada tikus, namun studi terbesar yang menyajikan semua bukti pada manusia tidak menemukan adanya hubungan tersebut.

Pendapat yang berbeda dari Philippa Darbre, seorang Profesor Onkologi di University of Reading yang merupakan ilmuwan pertama di dunia yang mencatat hubungan antara senyawa aluminium dan kanker payudara pada sebuah makalah dan diterbitkan pada tahun 2001.

Menurutnya, risiko kanker dari penggunaan antiperspirant lebih kompleks dan bukan hanya aluminium saja yang disalahkan. Bahan kimia lainnya seperti paraben yang berfungsi sebagai pengawet agar produk tetap segar yang juga sebagai peniru hormon estrogen patut dicurigai memicu pertumbuhan tumor.

Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, bagaimapun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengingat banyak terobosan medis yang mempengaruhi kesehatan manusia selama puluhan tahun bermula dari hewan percobaan.

Pro dan kontra ini tentu membuat kebinggungan, namun akan lebih bijak jika pola dan gaya hidup untuk menghindarkan diri dari risiko kanker juga harus di perhatikan dengan menjaga berat badan tetap ideal, rajin berolah raga dan kurangi alkohol dll.

Sumber : berbagai sumber

(bt)

 

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top