6 Penyebab keringat berlebihan

Umumnya orang akan berkeringat setelah melakukan aktivitas. Namun ketika keringat yang keluar berlebihan perlu diwaspadai, karena bisa jadi merupakan indikasi adanya gangguan kesehatan tubuh. Salah satu penyakit yang ditandai dengan keringat berlebihan yaitu TBC. Misalnya TBC (tubercolusis) yang juga disertai demam. Selain TBC, setidaknya ada 6 gejala penyakit yang ditandai dengan keringat berlebih yang tidak disertai demam, yaitu :

1. Hipertiroid, kondisi dimana tingkat hormon tiroid melebihi ambang batas didalam tubuh. Hipertiroid mempercepat proses kimia tubuh sehingga kemungkinan produksi keringat lebih banyak. Terapi umumnya dengan radiasi yodium, obat obatan dan operasi.

2. Kanker. Jenis kanker yang menimbulkan gejala keringat yaitu limpoma hodgkin dan non hodgkin, tumor karsinoid, leukemia, mesothelioma, kanker tulang dan kanker liver. Gejala ini sebenarnya cara tubuh untuk melawan sel kanker.

3. Obat-obatan tertentu. Obat jenis tertentu misalnya penekan stress/anti depresi, obat tekanan darah tinggi, antibiotik dan beberapa suplemen bisa meningkatkan jumlah keringat. Sebaiknya jika mengkonsumsi obat/suplemen apapun sebaiknya konsultasikan dulu dengan ahli kesehatan.

4. Kelainan kontrol glukosa. Biasanya yang temasuk didalamnya yaitu diabetes tipe 1 dan 2, diabetes gestational dan hipoglikemi (kadar glukosa abnormal sangat rendah) atau gejala hipoglikemi.

5. Menopause. Banyak wanita pre dan menopause mengalami hot flushes, bahkan 75% wanita diperkirakan mengalaminya. Ini terjadi karena penurunan kadar estrogen yang cepat sehingga menghasilkan banyak keringat karena suhu tubuh meningkat.

6. Masalah psikologi. Stress dan gangguan kecemasan yang berlebih (anxiety) dapat membuat produksi keringat berlebihan. Suhu tubuh saat cemas menjadi meningkat, lalu muncullah banyak keringat. Konsumsi obat anti stress/depresan juga menjadi sebab peningkatan jumlah keringat. Konsumsi alkohol atau obat-obatan sejenis narkotika juga membuat keringat berlebih.

Sumber : health24

(ast/bt)