Mitos-Fakta Tentang Susu
Banyak mitos beredar tentang susu, atau mungkin bahkan kita mempercayainya sebagai sebuah fakta yang sudah lama ada. Apa saja mitos yang mungkin sudah terlanjur Anda percaya?
- Mitos: Susu skim pilihan susu sehat
Fakta: klaim susu bebas lemak terkesan berlebihan. Sebuah studi menemukan bahwa pada orang yang konsumsi produk susu berlemak tidak serta merta berisiko terhadap penyakit jantung jantung dan diabetes dibanding mereka yang minum susu rendah lemak. Data lain menyajikan bahwa susu berlemak berisiko rendah terhadap obesitas. Asam lemak dalam susu memberikan rasa kenyang, berbeda dengan prosuk susu rendah lemak, misalnya yogurt atau keju yang tidak memberikan rasa kenyang. Susu rendah lemak membantu menyerap beberapa nutrisi penting misalnya vitamin A dan D.
- Mitos: susu penyebab hidung tersumbat
Fakta: susu tidak bikin hidung tersumbat atau pilek. Berdasarkan sebuah laporan dari Swiss, orang yang meminum susu saat menderita flu tidak mengalami penyumbatan hidung d
an tenggorokan dibandingkan yang tidak minum susu.
- Mitos: Susu sapi membuat tulang lebih kuat
Fakta: sebuah jurnal yang diterbitkan BMJ pada tahun 2015menyebutkan bahwa mereka yang memenuhi kebutuhan kalsium dari suplemen kalsium maupun dari makanan tinggi kalsium memiliki risiko patah tulang yang sama dengan dengan mereka yang asupan kalsiumnya sedikit. Tidak ada uji klinis yang menyebutkan bahwa asupan tinggi kalsium mampu mencegah kejadian patah tulang. Bukti bahwa suplemen kalsium mencegah patah tulang masih lemah. Yang terpenting adalah, selain mengandalkan makanan, olahraga beban (jalan, lari, menari/dancing) atau latihan keseimbangan (yoga, tai chi) perlu dilakukan.
- Mitos: Sebagian besar orang tidak bisa mencerna laktosa dengan baik
Fakta: tubuh pada dasarnya mampu mentolerir laktosa meski hanya dalam jumlah kecil. Menurut Dennis Savaino, PhD dari Purdue University menyatakan bahwa setiap racun dan makanan mempunyai ambang batas aman. Mencoba membiasakan rutin minum susu, dapat membantu membiasakan tubuh mencerna laktosa, kecuali jika sudah sangat parah.
- Mitos: semua produk susu memiliki vitamin dan mineral yang sama
Fakta: Susu dan yogurt mempunyai kandungan nutrisi yang lebih kaya dari keju dan krim. Dibandingkan dengan krim, kandungan gizi keju lebih baik, sayangnya keju tidak difortifikasi dengan vitamin D seperti susu. Namun begitu, keju masih merupakan sumber kalsium dan protein yang baik, akan tetapi rendah vitamin D atau magnesium karena diencerkan dengan lemak.
Sumber : rd.com/health
(ast/bt)