Efektif Mana… Minyak Ikan atau Statin?

Antara statin dan minyak ikan, bagaimana sebenarnya perannya dalam menurunkan kolesterol?

Statin diperlukan oleh tubuh untuk menghambat pembentukan kolesterol juga membantu menyerap lemak agar tidak menempel pada dinding pembuluh darah arteri. Sedangkan minyak ikan yang umumnya tersedia dalam bentuk suplemen juga bisa diberikan. Di Amerika, posisi minyak ikan sebagai suplemen menempati urutan ke 3 sebagai suplementasi favorit setelah multivitamin dan kalsium. Menurut US Food and Drug Administration (FDA), mesti statin mampu mencegah penyakit jantung, namun perlu juga kehati-hatian meminumnya. Menurut Mayo clinic, statin juga memiliki sifat anti inflamasi untuk menstabilkan pembuluh darah. Statin tidak direkomendasikan sebagai obat pencegah, tapi sebagai obat bagi orang dengan kolesterol tinggi dan beresiko penyakit kardiovaskular.

Suplemen minyak ikan sebenarnya sudah sedari dulu terlihat manfaatnya bagi kesehatan jantung, termasuk penurunan trigliserida (lemak dalam darah), penurunan resiko penyakit jantung, manajemen diabetes, meningkatkan kesehatan otak serta menurunkan LDL. Beberapa studi telah menemukan penurunan risiko penyakit jantung pada pasien yang konsumsi suplemen minyak ikan, begitu juga pada studi lain. Walau bukti masih kurang kuat terhadap minyak ikan yang dapat menurunkan penyakit kardiovaskuler, namun minyak ikan terbukti dapat menurunkan LDL.

Obat golongan statin merupakan salah satu cara untuk mengelola risiko penyakit jantung bagi mereka yang mempunyai kolesterol tinggi. Namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan statin. FDA baru-baru ini mengatakan bahwa statin, tidak tepat untuk semua orang. Pencegahan terbaik untuk kolesterol tinggi adalah membuat pilihan gaya hidup sehat, termasuk berhenti merokok, diet rendah lemak jenuh dan trans, dan mengatur berat badan ideal. Jika perlu konsumsilah suplemen.

Sumber : Healthline

(ast/bt)