You Are Here: Home » Diet » Diet Tinggi Biji-bijian Olahan Dapat Meningkatkan Risiko Depresi

Diet Tinggi Biji-bijian Olahan Dapat Meningkatkan Risiko Depresi

2B24EFD800000578-3186697-Refined_foods_such_as_white_bread_white_rice_and_fizzy_drinks_tr-a-3_1438856512530Makanan olahan yang terbuat dari biji-bijian seperti roti putih, tepung putih dan gula dapat meningkatkan risiko depresi. Sebaliknya, diet tinggi biji-bijian alami dan sayuran, justru menurunkan risiko, penelitian mengenai ini dilakukan oleh peneliti dari Columbia University yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

The National Institute of Mental Health mencirikan gejala utama depresi seperti kecemasan, kekosongan, rasa bersalah, tak berdaya, sedih, tidak berharga, lekas marah, kelelahan atau gelisah; kesulitan berkonsentrasi; perubahan pola tidur; dan pikiran untuk bunuh diri.

Diet ternyata dapat mencegah dan mengobati depresi. Karbohidrat olahan seperti tepung putih dan nasi putih mempunyai kandungan serat yang rendah, tinggi gula sederhana dan rendah nutrisi. Biasanya, makanan ini memiliki indeks glikemik (GI) tinggi.

Untuk membandingkan pengaruh berbagai jenis makanan pada depresi, para peneliti mengumpulkan data lebih dari 70.000 wanita pascamenopause yang telah mengambil bagian dalam studi Perempuan Health Initiative antara 1994 dan 1998. Mereka mengamati jenis karbohidrat yang dikonsumsi serta indeks glikemik dari makanan ini, dan tingkat depresi.

Para peneliti menemukan bahwa konsumsi tinggi gula dikaitkan dengan tinggi skor GI, dan kedua hal ini dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Sebaliknya, wanita yang konsumsi lebih banyak serat, biji-bijian, sayuran dan buah-buahan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami depresi.

“Ini menunjukkan bahwa intervensi diet bisa berfungsi sebagai perawatan dan tindakan pencegahan untuk depresi,” kata peneliti James Gangwisch.

Sebagai penjelasan potensial untuk hubungan ini, para peneliti mencatat bahwa konsumsi makanan GI tinggi menyebabkan lonjakan gula darah, yang kemudian menyebabkan tingkat insulin yang lebih tinggi. Insulin yang tinggi, pada gilirannya, telah terbukti memperburuk gejala depresi termasuk perubahan suasana hati dan kelelahan. Selain itu, para peneliti mengatakan bahwa diet tinggi gula dan biji-bijian olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari peradangan dan penyakit kardiovaskular, yang keduanya merupakan faktor risiko depresi.

Sumber : Natural News

(rsh/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top