Ternyata Ada Hepatitis Autoimun
Selama ini kita mengetahui bahwa hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, namun tidak hanya virus yang dapat menginfeksi hati, autoimun juga bisa menyebabkan hepatitis. Hepatitis Autoimun pertama kali dijelaskan pada tahun 1950 sebagai penyakit wanita muda karena 70% wanita yang lebih banyak mengalami. Sebenarnya hepatitis autoimun bisa dimulai sejak usia berapa pun namun paling sering terjadi pada masa remaja atau awal masa dewasa.
Pada sebagian besar, tes darah yang diidentifikasi adalah ANA (Anti-Nuclear Antibodi), namun 80% dari pasien yang mengalami hepatitis akan mengalami peningkatan globulin dalam darah. Gejala yang paling umum terjadi pada hepatitis Autoimun adalah kelelahan, rasa tidak nyaman di perut, sakit sendi, gatal, pembesaran hati dan juga kuning pada kulit dan mata. Apabila hepatitis Autoimun tidak segera diobati maka kemungkinan akan memiliki komplikasi lebih berat lagi yaitu sirosis hati seperti asites atau ensefalopati.
Pengobatan Hepatitis Autoimun biasanya akan menggunakan kortikosteroid kadang dikombinasikan dengan Azathioprin dengan tujuan meringankan peradangan dan gejala serta memperbaiki harapan hidup pasien. Pasien hepatitis autoimun harus mengkonsumsi obat tersebut dalam jangka waktu panjang dan penyakit ini bisa kembali muncul setelah terapi selesai.
Sumber : hepatitis-central
(ef/vie)