You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yang Merubah Perilaku Wanita

Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yang Merubah Perilaku Wanita

1102335_origPerempuan umumnya pada setiap menjelang menstruasi mengalami sindrom premenstrual syndrome (PMS). Meski termasuk kondisi yang wajar, tapi jika berlebihan dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, serta hubungan pribadi dan sosial.

Kondisi PMS yang berlebihan juga disebut sebagai premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Dan jika kondisi seperti ini berlanjut terus hingga terakhir menstruasi, hal ini juga menunjukkan adanya indikasi depresi atau bipolar disorder/gangguan bipolar.

PMDD lebih serius jika dibandingkan dengan PMS dan dapat terkait dengan kecenderungan perilaku bunuh diri pada wanita. M. Beatriz Currier, MD, seorang profesor psikiatri klinis di University of Miami Miller School of Medicine, di Amerika sekitar 75% wanita mengalami gejala PMS ringan dan 5% nya PMS yang serius. PMS dan PMDD bisa dikurangi dengan bantuan perubahan pola diet/pola makan, berolahraga serta istirahat yang cukup.

Pertama. Gejala PMS meliputi gejala fisik misalnya nyeri payudara, perut kembung, perubahan suasana hati. Ketika perubahan suasana hati semakin meningkat, bisa saja mengarah ke PMDD.

Kedua. Umumnya PMS terjadi seminggu sebelum mens. Namun jika keluhan makin meningkat dan menggangung pekerjaan, maka disebut PMDD. PMDD ditandai dengan terlalu resah gelisah, kurang nafsu makan, perubahan pola tidur dan perilaku benar-benar berubah.

Ketiga. PMDD juga di cirikan dengan wanita yang menjadi pemarah, cepat tersinggung, cemas, menangis tanpa sebab, atau bahkan melakukan kekerasan, misalnya memukul orang. Kondisi ini bisa terjadi bahkan ketika wanita tidak sedang depresi.

Keempat. Kurang kontrol dan tidak bisa membagii waktu. Contoh kecil misalnya saat mengantar anak sekolah, wanita dengan PMDD akan panik, merasa tertekan dan cemas. Tak jarang emosi menjadi tidak kontrol, berteriiak, menangis dan memukul anak-anak mereka tanpa sebab.

Kelima. Terganggunya konsentrasi. Seminggu sebelum mens, konsentrasi buyar, menjadi sangat pelupa sehingga tidak produktif dan menganggu pekerjaan.

Kombinasi gejala PMS yang wajar biasanya akan hilang pada 1-2 hari setelah mens, jika terus berlanjut hingga berminggu-minggu dan menimbulkan kecemasan serta depresi, sebaiknya segera hubungi dokter.

Sumber : health.com

(ast/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top