You Are Here: Home » Warta Sehat » Umum » Polio dan Pencegahan

Polio dan Pencegahan

704397-Polio-1399290240-610-640x480Polio adalah penyakit menular yang melumpuhkan dan berakibat fatal. Medki belum ditemukan obat untuk polio, namun penyebaran polio dapat dicegah melalui imunisasi pada setiap anak.

Virus Polio (poliomyelitis) menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan ireversibel dalam hitungan jam. Polio bisa menyerang pada usia berapa pun, terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Polio menular melalui kontak manusia ke manusia. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus memasuki tubuh melalui mulut dan berkembang biak dalam usus. Virus tersebut kemudian menyebar ke lingkungan melalui kotoran. Polio juga bisa menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja. Ada juga bukti bahwa lalat secara pasif dapat mentransfer virus polio dari feses ke makanan.

Kebanyakan orang yang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada sebagian orang, gejala awal yang dirasakan berupa demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher dan nyeri pada anggota badan.

Satu dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan ireversibel, biasanya di kaki. Hal ini disebabkan oleh virus memasuki aliran darah dan menyerang sistem saraf pusat. Virus menghancurkan sel-sel saraf yang mengaktifkan otot-otot. Otot yang terkena tidak lagi berfungsi dan anggota tubuh menjadi kaku. Dalam kasus yang paling parah, virus polio menyerang sel-sel saraf dari batang otak, mengurangi kapasitas pernapasan dan menyebabkan kesulitan menelan dan berbicara. Di antara mereka lumpuh, 5% sampai 10% meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka menjadi kaku.

Beberapa faktor risiko utama yang meningkatkan kelumpuhan pada orang yang terinfeksi polio, yaitu :

  1. Defisiensi imun

  2. Kehamilan

  3. Operasi amandel

  4. Suntikan intramuskular

  5. Olahraga berat

  6. Cedera

polioTidak ada obat untuk polio, satu-satunya pengobatan hanya untuk mengurangi gejala. Terapi fisik digunakan untuk merangsang otot-otot dan obat antispasmodic diberikan untuk mengendurkan otot-otot. Meskipun hal ini dapat meningkatkan mobilitas, namu tetap saja tidak dapat membalikkan kelumpuhan polio permanen. Polio dapat dicegah melalui imunisasi. Vaksin Polio, diberikan beberapa kali, yang akan memberikan perlindungan seumur hidup.

Sumber : polioeradication.org

(rsh/bt)

About The Author

Situs Resmi Kesehatan, Gizi & Farmasi.

Number of Entries : 1904

Leave a Comment

© 2012 - www.mausehat.com

Scroll to top