Mengatasi Masalah PMS dengan Cara Ini…
PMS (Pre Menstrual Syndromae) adalah sekelompok gejala yang muncul terkait dengan siklus menstruasi. Biasanya gejala PMS akan muncul antara 1 sampai 2 minggu sebelum periode haid dimulai dan biasanya akan hilang saat menstruasi. PMS dapat terjadi pada semua wanita yang mengalami menstruasi dan efeknya akan berbeda pada masing-masing wanita.
Pencegahan PMS dapat dilakukan melalui diet dengan memperhatikan kebutuhan gizi yang tepat dan ditunjang dengan pola hidup sehat lainnya, seperti yang dijelaskan berikut ini :
-
Kalsium dan Vitamin D, pada tahun 2005 dalam Journal Archives of Internal Medicine menemukan bahwa asupan kalsium dan vitamin D yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi gejala PMS secara signifikan yang berkorelasi dengan asupan kalsium harian sebesar 1.200 mg dan 400 IU vitamin D yang didapat dari sumber makanan seperti : seafood, susu, atau sayuran hijau.
-
Vitamin B6, telah terbukti mampu mengurangi gejala PMS dan PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder), seperti payudara yang menegang, retensi air, dan mood yang berubah-ubah. Kebaikan vitamin B6 ini bisa diperoleh dengan konsumsi makanan seperti oatmeal dan pisang yang kaya akan vitamin B6. Bila tak suka pisang, Anda juga bisa mengonsumsi ayam dan tuna sirip kuning.
-
Asam lemak esensial seperti omega 3 dan 6, merupakan nutrisi yang dapat membantu mengurangi gejala PMS dan nyeri haid, asam lemak ini mampu mengurangi kerja prostaglandin (molekul lemak yang berfungsi untuk sintesa hormon kewanitaan) pada wanita saat menstruasi.
-
Olahraga teratur, aktif melakukan gerakan relaksasi atau olahraga teratur seperti : jogging, aerobik, dan yoga 3 sesi dalam seminggu dirasa cukup ideal untuk menjaga kebugaran dan mengurangi keluhan PMS.
-
Kurangi faktor penyebab stress, seperti yang dikutip dari penelitian tentang pengaruh faktor stress terhadap kejadian PMS (Premenstruasi Syndrome), bahwa secara signifikan faktor stress memiliki pengaruh terhadap kejadian PMS, hal ini disebabkan karena adanya penyeseuaian tubuh terhadap fluktuasi (perubahan) kerja hormon saat menstuasi.
Source : Healthnewstoday, womenhealth.gov
(ang/bt)