Bau Tidak Sedap Pada Vagina? Ihh…!!
Gangguan kesehatan pada organ reproduksi wanita memang lebih banyak terjadi dibandingkan pada pria. Letak organ kewanitaan yang berhubungan langsung dengan dunia luar disebut-sebut sebagai pemicu banyaknya gangguan yang terjadi. Selain gangguan nyeri menstruasi keputihan atau terlambat menstruasi dan sebagainya. Salah satu keluhan yang umum adalah bau tidak sedap pada vagina. Bau tidak sedap ini muncul disebabkan oleh pengeluaran lendir pada vagina, kelenjar ekrin dan apokrin serta sumber eksternal (urin, kotoran dan obat topikal/oles).
Gejala terjadi karena infeksi genital, yang ditandai dengan keputihan berlebihan, gatal pada vagina (prutitus vulva) serta rasa sakit dan nyeri pada vagina. Pada dasarnya, bau pada vagina dianggap normal karena memang setiap wanita memiliki bau organ yang berbeda. Saat menstruasi bau yang muncul juga dapat bervariasi. Bau ini umumnya dikaitkan dengan infeksi ataunon–infeksi vaginitisatau sering disebutpenyakitvulva. Infeksi vagina yang berbau tidak sedap ini umumnya karena :
-
Bacterial vaginosis(alasan yang paling umum untukbau amis organ intim).
-
Trichomoniasis(sekitar 20% dariwanitayang terinfeksi).
-
Ulserasi/luka padavulvadengan berbagai penyebab, terutama jikakarenaDonovanosisatauchancroid.
-
Keputihanyang berhubungan dengan penyakitradang panggul.
-
Benda asing yang masuk melalui vagina misalnya tampon, tissue.
-
Luka pada Fistulaatausaluranyang menghubungkanvaginadenganrektumatau kandung kemihsetelah melahirkan, bisa karenacederaatau pembedahan.
-
Hidradenitissuppurativa.
Penyebab umum biasanya karena jamur (terutama Candida) yang dapat menimbulkan bau seperti ragi fermentasi. Sedang penyebab lain yang tidak menular :
-
Keringatberlebihan(hiperhidrosis yang mengarah kebromhidrosis) terutamayang berhubungan dengan obesitas.
-
Sembelit kronisdan kembungataufaktor makananyang menyebabkanpelepasanbuang gas yang bau.
-
Inkontinensia urin, melepaskanamonia.
-
inkontinensiafeses.
-
Kebersihan yang buruk, umumnya pada wanitayang sudah lanjut usiaatau punya masalah/psikologis mental.
-
Kankervulvakarenanekrosis(kematian jaringan).
-
Cairanataunekrosiskankergenitallainnya.
-
Trimethylaminuria(sindrom bau amis ikan).
-
Halusinasipenciuman, misalnyaterkait denganepilepsi lobus temporal.
-
Kondisi kejiwaan.
Perempuan yang mengalami masalah ini baiknya melakukan tes luar dan dalam organ intim. TespH, vagina dan/atauswabvulvauntuk mikrobiologidan kadang-kadangbiopsi kulit.Pengobatantergantung pada penyebabyang mendasarinya.Antibiotikharus diresepkanuntuk infeksi yang sudah jelas diketahui penyebabnya. Hal umum yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari pakaian yang terlalu ketat dan berbahan panas, ganti pakaian dalam beberapa kali minimal setelah mandi, gunakan pembersih non busa, kurangi kelebihan berat badan. Jika mudah beser konsultasikan pada dokter untuk mengatasinya.
Produk cairan pembersih, antiseptik, deodoran, vaginal douching (pembersihan vagina) dapat mengiritasi vagina dan juga vulva. Pengguna produk ini berpotensimengakibatkan peningkataniritasidan keluarnya cairan dari vulvitis, yang dapat menyebabkanvaginitisatau infeksisekunder. Segera hubungi dokter jika memang sudah merasa sangat menganggu, bukan dengan berobat mencari informasi sendiri.
Sumber : Health24
(ast/bt)