10 Tanda Menstruasi Yang Sebenarnya Normal
Menstruasi menjadi proses biologi yang normal pada wanita yang sudah masuk masa puber. Namun tak jarang muncul gejala yang tidak mengenakkan saat menstruasi. Minimnya informasi dan pengetahuan tanggapan terhadap gejala yang muncul seringkali menjadi salah kaprah. Menstruasi yang sakit identik dengan penyakit. Padahal setidaknya ada sekitar 10 tanda normal yang terjadi selama menstruasi meskipun ada gejala yang tidak mengenakkan :
- Nyeri payudara. Selama menstruasi, banyak wanita mengeluh payudaranya sakit, nyeri. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon dan sekresi progesteron saat menstruasi. Setelah mens, akan normal kembali. Kompres dengan lap dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Memijat payudara dengan lembut dengan zaitun hangat atau minyak kelapa juga akan membantu.
- Jerawat. Hal ini juga umum. Selama menstruasi, ada peningkatan hormon seks dan androgen dalam tubuh. Hal ini membuat kelenjar minyak kulit terlalu aktif, menyebabkan pori-pori menjadi tersumbat. Biasakan untuk selalu menjaga kebersihan kulit wajah. jika tidak merawat diri, akan timbul jerawat.
- Bengkak pada beberapa bagian tubuh. Ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh dan peningkatan estrogen saat mens dapat menyebabkan bertumpuknya cairan yang berlebihan dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan retensi air.Hal ini dapat membuat bengkak di bagian-bagian tubuh yang berbeda, terutama di kaki, jari kaki, perut dan payudara. Retensi air relatif normal ketika menstruasi berakhir. Bisa dibantu dikurangi dengan minum herbal teh dandelion atau peterseli beberapa kali sehari selama siklus menstruasi. Berendam dengan menambahkan garam Epsom membantu menenangkan dan santai selama 15 sampai 20 menit sehari.
- Perut kembung. Kembung selama siklus menstruasi merupakan kejadian umum, bahkan 8 dari 10 wanita rata-rata menderita perut kembung, baik sebelum dan pada awal siklus. Fluktuasi hormon utama yaitu estrogen dan progesteron mengarah kepada retensi cairan, pembengkakan dan rasa kembung di daerah perut. Minum lebih banyak air untuk mengurangi kembung. Cobalah juga beberapa cangkir teh herbal seperti chamomile, jahe, adas atau teh hijau untuk mencegah kembung. Pada saat yang sama, mengurangi asupan garam, tepung, gula dan karbohidrat olahan.
- Darah menggumpal. Banyak wanita panik ketika mereka melihat darah mens nya menggumpal, padahal itu reaksi yang normal. Gumpalan darah dapat berwarna merah cerah, merah gelap, coklat atau bahkan hitam. Hal ini terjadi karena pemisahan antara penggumpalan dengan lapisan pada rahim. Kompres dengan air hangat sekitar 10-15 menit bebrapa kali sehari yang membantu menghambat penggumpalan. Tetapi jika hal ini terus terjadi dan besaran gumpalan serta jumlahnya banyak, segera hubungi dokter.
- Darah berwarna coklat. Banyak wanita yang takut ketika melihat warna darahnya berubah menjadi kecoklatan. Hal ni terjadi sebenarnya oksidasi ketika darah keluar dalam waktu yang lama. Makan pepaya segar dapat membantu mempercepat pengeluaran darah sehingga tidak terlihat seperti coklat.
- Mual dan muntah. Mual dan muntah terjadi karena produksi prostaglandin selama siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dinding rahim berkontraksi, menyebabkan mual dan kram. Untuk meredakan mual, ambil sepotong kecil lemon segar dan hirup aromanya. Minum peppermint atau teh jahejuga akan membantu
- Perut tidak nyaman. Banyak wanita mengalami susah buang air besar atau bahkan terlalu lancar. Hal ini terjadi karena perubahan hormon, tubuh melepas prostagladin. Makan yogurt, pisang, kentang rebus dan nasi lembek membantu melancarkan pencernaan.
- Suhu tubuh meningkat. Hal ini terjadi karena fluktuasi hormon pada saat mens. Bahkan, kenaikan suhu tubuh basal setelah ovulasi dan tetap tinggi berlangsung sampai beberapa hari sebelum mens berikutnya. Untuk mengurangi demam, nyeri otot dan nyeri tubuh selama menstruasi, minum beberapa cangkir teh kemangi atau jahe. Mandi dengan air hangat juga membantu.
Sakit kepala.Ada hubunga nerat antarasakit kepaladan perubahan hormonal dalam tubuhselama siklus menstruasi. Estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi zat kimia penyebab sakit kepala di otak. Banyak wanita dengan migrain melaporkan sakit kepala sebelum atau selama mens. Untuk mengurangi, kompres kepala dengan air dingin di dahi, atau buat jus dari daun mint yang kemudian ditempelkan di pelipis. Meditasi atau yoga juga bisa membantu mengurangi nyeri.
Sumber : Top 10 Home Remedies
(ast/bt)